La Nina Mulai Terasa di KBB, 4 Rumah Rusak Akibat Longsor
Senin, 09 November 2020 - 16:44 WIB
BANDUNG BARAT - Bencana alam tanah longsor yang dikarenakan fenomena La Nina mulai terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kejadian tersebut terjadi di Kampung Warudoyong RT 06/03, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, KBB, yang mengakibatkan empat rumah warga rusak.
"Tanah longsor itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi, dikarenakan fenomena La Nina yang melanda Jawa Barat . Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun empat rumah warga rusak berat," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Fenomena La Nina 6 Bulan ke Depan, Warga Diminta Waspada )
Duddy menjelaskan, La Nina merupakan anomali cuaca global yang sering terjadi dengan periode berulang antara dua sampai tujuh tahun. Kemunculannya terjadi saat Samudera Pasifik dan atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) pada periode waktu dua bulan atau lebih.
Kondisi itu yang memicu cuaca ekstrem dan hujan deras dengan intensitas tinggi. Akibatnya ketika cuaca memasuki pancaroba dari musim panas ke hujan, memicu terjadinya bencana alam khususnya tanah longsor . Oleh karenanya pada musim ini warga diminta untuk selalu waspada. "Laporan tanah longsor ini baru tadi kita terima, makanya petugas langsung turun ke lokasi guna melakukan assesment kerugian dan membantu warga," terang Duddy.
Menurutnya, selain faktor curah hujan longsor juga diakibatkan karena kontur tanah yang labil. Kemiringan tanah di lokasi kejadian terbilang cukup curam sehingga memicu pergerakan tanah. Akibatnya tanah amblas sekitar dua meter dengan panjang retakan mencapai 50 meter lebih. (Baca juga: BPBD Imbau Warga Bekasi Waspadai Dampak Fenomena La Nina )
Tercatat empat rumah warga terdampak dan satu tempat ibadah terancam. "Warga yang rumahnya rusak berat sebanyak 12 jiwa harus mengungsi ke rumah kerabatnya. Yakni keluarga M Ramlan 4 jiwa, Ahmad (4), Euis Cacih (1), Alfakih (3)," sebutnya.
"Tanah longsor itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi, dikarenakan fenomena La Nina yang melanda Jawa Barat . Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun empat rumah warga rusak berat," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo, Senin (9/11/2020). (Baca juga: Fenomena La Nina 6 Bulan ke Depan, Warga Diminta Waspada )
Duddy menjelaskan, La Nina merupakan anomali cuaca global yang sering terjadi dengan periode berulang antara dua sampai tujuh tahun. Kemunculannya terjadi saat Samudera Pasifik dan atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) pada periode waktu dua bulan atau lebih.
Kondisi itu yang memicu cuaca ekstrem dan hujan deras dengan intensitas tinggi. Akibatnya ketika cuaca memasuki pancaroba dari musim panas ke hujan, memicu terjadinya bencana alam khususnya tanah longsor . Oleh karenanya pada musim ini warga diminta untuk selalu waspada. "Laporan tanah longsor ini baru tadi kita terima, makanya petugas langsung turun ke lokasi guna melakukan assesment kerugian dan membantu warga," terang Duddy.
Menurutnya, selain faktor curah hujan longsor juga diakibatkan karena kontur tanah yang labil. Kemiringan tanah di lokasi kejadian terbilang cukup curam sehingga memicu pergerakan tanah. Akibatnya tanah amblas sekitar dua meter dengan panjang retakan mencapai 50 meter lebih. (Baca juga: BPBD Imbau Warga Bekasi Waspadai Dampak Fenomena La Nina )
Tercatat empat rumah warga terdampak dan satu tempat ibadah terancam. "Warga yang rumahnya rusak berat sebanyak 12 jiwa harus mengungsi ke rumah kerabatnya. Yakni keluarga M Ramlan 4 jiwa, Ahmad (4), Euis Cacih (1), Alfakih (3)," sebutnya.
(don)
tulis komentar anda