Ingin Pelihara Kelinci Tapi Lahan Terbatas, Kini Ada Apartemen Kelinci
Minggu, 08 November 2020 - 22:43 WIB
SURABAYA - Bagi masyarakat kota, memelihara hewan kesayangan dalam jumlah besar pastinya tidak mudah. Terutama jika tidak memiliki lahan yang cukup luas. Namun saat ini hal itu bukan menjadi halangan, utamanya pecinta kelinci . (Baca juga: Anggotanya Keroyok TNI, Ketua MPC PP Sumedang Tolak Sebut Identitas )
Para pecinta kelinci bisa mencoba memanfaatkan apartemen kelinci . Desain arsitektural kandang kelinci modern perkotaan dengan keunggulan multiple produk ini dirancang oleh beberapa mahasiswa Untag Surabaya.
Mereka yakni Ahmad Bayu Priyatna dari Prodi Arsitektur, M. Rizan Aji Anggara dari Prodi Arsitektur dan Geizber Lesau dari Prodi Teknik Mesin serta Moch. Roub Abidin dari Prodi Teknik Mesin.
Melalui desain apartemen kelinci , kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya inipun lolos menjadi salah satu peserta dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-33. (Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Wanita Cantik Bercelana Seksi Tergeletak di Tepi Jalan )
Dosen pembimbing, Febby Rahmatullah, mengatakan apartemen kelinci merupakan kandang modern yang menyempurnakan sistem kandang vertikal yang hanya difungsikan untuk budidaya kelinci tanpa diambil kotorannya, baik padat maupun cair.
Inovasi dan orisinalitas ide terdapat pada sistem yang terintegrasi, sehingga dalam satu kandang dapat menghasilkan dan memilah tiga produk sekaligus yaitu kelinci , kotoran kelinci dan air kencing kelinci . "Apartemen kelinci tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga cocok untuk lahan perkotaan," katanya.
Menurut Febby, apartemen kelinci menjadi jawaban dari permasalahan mitra, yakni peternak kelinci di Surabaya. "Yang membuat kami dinilai positif dari reviewer adalah, selain kinerja dari progres PKM yang bagus, mungkin ada satu poin lainnya yakni gagasan yg kami bawa direalisasikan juga menyelesaikan permasalahan mitra," ucap Dosen Prodi Arsitektur itu.
Menuju PIMNAS, Febby mengatakan akan melakukan evaluasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Pihaknya akan menyempurnakan video karena menjadi salah satu penilaian. Pembuatan poster juga menjadi poin lain yang ia perhatikan. (Baca juga: Tangkap 1 Teroris di Batam, Densus 88 Sita Senpi dan Panah )
"Dua anggota tim kebetulan dari prodi arsitektur. Saya juga Dosen Arsitektur jadi kami mencoba mengimplementasikan desain ini supaya maksimal," katanya. Ia juga akan mereview kembali hasil presentasi serta memfollow up mitra terkait program yang terealisasi.
Kata Febby, ada perjuangan yang luar biasa oleh mahasiswa bimbingannya. Karena selama 2 bulan, dari Agustus - September, pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi (PKM-T) dilaksanakan selama pandemi.
Kegigihan mahasiswa Untag Surabaya dalam optimis meraih juara, lanjutnya masih terus berkobar. Tim PKM-T menyebutkan pelaksanaan PKM kali ini hanya terlaksana selama 3 bulan. Agustus sampai September prosesnya sampai monev dan Oktober merupakan laporan akhir. (Baca juga: Bandara Siau Bakal Diresmikan Presiden Jokowi Saat Hari Pahlawan )
Adanya pandemi membuat semua proses PKM bahkan hingga monev dilakukan melalui daring. Febby mengatakan, "Semua menggunakan zoom baik koordinasi tim, asistensi progres, bertemu mitra hingga melakukan sosialisasi buku panduan dengan mitra juga melalui zoom," tandasnya.
Para pecinta kelinci bisa mencoba memanfaatkan apartemen kelinci . Desain arsitektural kandang kelinci modern perkotaan dengan keunggulan multiple produk ini dirancang oleh beberapa mahasiswa Untag Surabaya.
Mereka yakni Ahmad Bayu Priyatna dari Prodi Arsitektur, M. Rizan Aji Anggara dari Prodi Arsitektur dan Geizber Lesau dari Prodi Teknik Mesin serta Moch. Roub Abidin dari Prodi Teknik Mesin.
Melalui desain apartemen kelinci , kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya inipun lolos menjadi salah satu peserta dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-33. (Baca juga: Tasikmalaya Gempar, Wanita Cantik Bercelana Seksi Tergeletak di Tepi Jalan )
Dosen pembimbing, Febby Rahmatullah, mengatakan apartemen kelinci merupakan kandang modern yang menyempurnakan sistem kandang vertikal yang hanya difungsikan untuk budidaya kelinci tanpa diambil kotorannya, baik padat maupun cair.
Inovasi dan orisinalitas ide terdapat pada sistem yang terintegrasi, sehingga dalam satu kandang dapat menghasilkan dan memilah tiga produk sekaligus yaitu kelinci , kotoran kelinci dan air kencing kelinci . "Apartemen kelinci tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga cocok untuk lahan perkotaan," katanya.
Menurut Febby, apartemen kelinci menjadi jawaban dari permasalahan mitra, yakni peternak kelinci di Surabaya. "Yang membuat kami dinilai positif dari reviewer adalah, selain kinerja dari progres PKM yang bagus, mungkin ada satu poin lainnya yakni gagasan yg kami bawa direalisasikan juga menyelesaikan permasalahan mitra," ucap Dosen Prodi Arsitektur itu.
Menuju PIMNAS, Febby mengatakan akan melakukan evaluasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Pihaknya akan menyempurnakan video karena menjadi salah satu penilaian. Pembuatan poster juga menjadi poin lain yang ia perhatikan. (Baca juga: Tangkap 1 Teroris di Batam, Densus 88 Sita Senpi dan Panah )
"Dua anggota tim kebetulan dari prodi arsitektur. Saya juga Dosen Arsitektur jadi kami mencoba mengimplementasikan desain ini supaya maksimal," katanya. Ia juga akan mereview kembali hasil presentasi serta memfollow up mitra terkait program yang terealisasi.
Kata Febby, ada perjuangan yang luar biasa oleh mahasiswa bimbingannya. Karena selama 2 bulan, dari Agustus - September, pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi (PKM-T) dilaksanakan selama pandemi.
Kegigihan mahasiswa Untag Surabaya dalam optimis meraih juara, lanjutnya masih terus berkobar. Tim PKM-T menyebutkan pelaksanaan PKM kali ini hanya terlaksana selama 3 bulan. Agustus sampai September prosesnya sampai monev dan Oktober merupakan laporan akhir. (Baca juga: Bandara Siau Bakal Diresmikan Presiden Jokowi Saat Hari Pahlawan )
Adanya pandemi membuat semua proses PKM bahkan hingga monev dilakukan melalui daring. Febby mengatakan, "Semua menggunakan zoom baik koordinasi tim, asistensi progres, bertemu mitra hingga melakukan sosialisasi buku panduan dengan mitra juga melalui zoom," tandasnya.
(eyt)
tulis komentar anda