Machfud Arifin-Mujiaman Lebih Kompak di Sesi Penajaman Visi-Misi
Rabu, 04 November 2020 - 22:01 WIB
SURABAYA - Debat perdana Pilwali Kota Surabaya 2020 mulai memanas di sesi kedua, kedua belah pihak melakukan penajaman visi dan misi yang dimiliki, Rabu (4/11/2020). Sejumlah pengamat politik memberikan komentar.
Pengamat politik Surokim Abdussalam misalnya, mengatakan bahwa paslon Machfud Arifin-Mujiaman terlihat lebih kompak melakukan penajaman visi dan misi. Terutama ketika menyingung sektor pendidikan. (Baca juga: Memanas, Eri Puji Kerja Risma, Machfud Arifin Sebut Disparitas Ekonomi Surabaya Timpang)
"Paslon nomor 2 lebih rileks dan kompak dari pasangan nomor 1. Machfud Arifin-Mujiaman juga menunjukkan bahwa di Kota Surabaya masih ada PR yang harus dikerjakan di sektor pendidikan," ungkap Surokim yang berasal dari Universitas Trunojoyo Madura. (Baca juga: Soal Nasib Guru, Armuji: Pak MA dan Mujiaman Salah Pembisiknya)
Sementara itu pengamat politik lainnya, Prof Kacung Marijan mengatakan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman mengemukakan terdapat disparitas di sektor pendidikan negeri dan swasta. Begitu juga umum dan agama. "Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman terus mengemukakan temuan di lapangan bahwa masih ada disparitas di dunia pendidikan yang harus diselesaikan," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) itu.
Dengan mengemukakan hal tersebut, ia menilai paslon nomor dua menunjukkan komitmen untuk mengatasi hal tersebut. Sejalan dengan keinginan Machfud Arifin-Mujiaman yang ingin meningkatkan tingkat Kota Surabaya atau Surabaya to the next level.
"Temuan-temuan di lapangan ini akan diperjuangkan oleh pasangan nomor dua yang mana sejalan dengan komitmen mereka yang ingin Surabaya naik kelas, saya pikir warga Surabaya bisa menilai yang mana yang lebih baik," ujarnya.
Lihat Juga: Ahmad Luthfi Sebut Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, tapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan
Pengamat politik Surokim Abdussalam misalnya, mengatakan bahwa paslon Machfud Arifin-Mujiaman terlihat lebih kompak melakukan penajaman visi dan misi. Terutama ketika menyingung sektor pendidikan. (Baca juga: Memanas, Eri Puji Kerja Risma, Machfud Arifin Sebut Disparitas Ekonomi Surabaya Timpang)
"Paslon nomor 2 lebih rileks dan kompak dari pasangan nomor 1. Machfud Arifin-Mujiaman juga menunjukkan bahwa di Kota Surabaya masih ada PR yang harus dikerjakan di sektor pendidikan," ungkap Surokim yang berasal dari Universitas Trunojoyo Madura. (Baca juga: Soal Nasib Guru, Armuji: Pak MA dan Mujiaman Salah Pembisiknya)
Sementara itu pengamat politik lainnya, Prof Kacung Marijan mengatakan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman mengemukakan terdapat disparitas di sektor pendidikan negeri dan swasta. Begitu juga umum dan agama. "Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman terus mengemukakan temuan di lapangan bahwa masih ada disparitas di dunia pendidikan yang harus diselesaikan," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) itu.
Dengan mengemukakan hal tersebut, ia menilai paslon nomor dua menunjukkan komitmen untuk mengatasi hal tersebut. Sejalan dengan keinginan Machfud Arifin-Mujiaman yang ingin meningkatkan tingkat Kota Surabaya atau Surabaya to the next level.
"Temuan-temuan di lapangan ini akan diperjuangkan oleh pasangan nomor dua yang mana sejalan dengan komitmen mereka yang ingin Surabaya naik kelas, saya pikir warga Surabaya bisa menilai yang mana yang lebih baik," ujarnya.
Lihat Juga: Ahmad Luthfi Sebut Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, tapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan
(shf)
tulis komentar anda