Soal Nasib Guru, Armuji: Pak MA dan Mujiaman Salah Pembisiknya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menilai Machfud Arifin dan Mujiaman salah membaca berita. Sehingga data yang disajikan tak sesuai dengan kenyataan.
“Sepertinya pak MA (Machfud Arifin) dan Mujiaman salah pembisiknya. Kondisi pendidikan tidak seperti itu,” kata Armuji dalam debat perdana Pilwali Surabaya yang digelar di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (4/11/2020) malam. (Baca juga: Memanas, Eri Puji Kerja Risma, Machfud Arifin Sebut Disparitas Ekonomi Surabaya Timpang)
Komentar itu disampaikan Armuji setelah mendengar penjelasan MA yang menyebut banyak guru menjerit dengan nasib mereka yang terkatung-katung. Sehingga kepedulian pada para pengajar masih kurang di Surabaya. Padahal para guru merupakan tenaga pembentuk sumber daya manusia (SDM) bermutu di Indonesia. (Baca juga: Data Akurat Jadi Kunci Debat Pilwali Surabaya)
Machfud menuturkan, semua pihak harus sering turun ke lapangan. Pihaknya mendapati banyak guru PAUD menjerit. Mereka tak lagi mengajar dan tak dapat penghasilan selama pandemi COVID-19.
“Kami siap ketika jadi wali kota untuk memikirkan kesejahteraan guru, termasuk pendampingan untuk sertifikasi bunda PAUD,” kata Machfud.
“Sepertinya pak MA (Machfud Arifin) dan Mujiaman salah pembisiknya. Kondisi pendidikan tidak seperti itu,” kata Armuji dalam debat perdana Pilwali Surabaya yang digelar di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (4/11/2020) malam. (Baca juga: Memanas, Eri Puji Kerja Risma, Machfud Arifin Sebut Disparitas Ekonomi Surabaya Timpang)
Komentar itu disampaikan Armuji setelah mendengar penjelasan MA yang menyebut banyak guru menjerit dengan nasib mereka yang terkatung-katung. Sehingga kepedulian pada para pengajar masih kurang di Surabaya. Padahal para guru merupakan tenaga pembentuk sumber daya manusia (SDM) bermutu di Indonesia. (Baca juga: Data Akurat Jadi Kunci Debat Pilwali Surabaya)
Machfud menuturkan, semua pihak harus sering turun ke lapangan. Pihaknya mendapati banyak guru PAUD menjerit. Mereka tak lagi mengajar dan tak dapat penghasilan selama pandemi COVID-19.
“Kami siap ketika jadi wali kota untuk memikirkan kesejahteraan guru, termasuk pendampingan untuk sertifikasi bunda PAUD,” kata Machfud.
(shf)