Ranjau Paku-Batu Gagalkan Pencurian Kayu Sonokeling di Rembang
Minggu, 01 November 2020 - 17:20 WIB
REMBANG - Aksi pencurian kayu di kawasan hutan lindung masih kerap terjadi. Ada yang mulus ada juga yang ketahuan dan tertangkap. Hal inilah yang dialami para pelaku pencurian kayu di kawasan hutan sekitar Songkel Mereng, 500-an Meter sebelah selatan Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, baru-baru ini. Mereka terpaksa gigit jari karena ketahuan, mobil yang dikendarainya jenis Kijang, terkena ranjau paku dan batu.
Lokasi tersebut berdekatan dengan akses jalan perbatasan, antara Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Blora. Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), Hari Juli Prihadianto, menjelaskan, semula pihaknya ketika berpatroli, mengetahui ada 2 pohon sonokeling sudah ditebang. Setelah itu, petugas Perhutani bersama anggota Polsek Bulu mengatur strategi, untuk memasang ranjau paku di akses jalan menuju lokasi kayu sonokeling. (Baca Juga: tim-gabkum-temukan-pembalakan-liar-di-hutan-konservasi-bukit-menumbing)
Benar saja, sekira pukul 18.30 WIB, muncul mobil kijang LGX bernomor polisi H 9256 GH masuk melintas mendekati posisi kayu dan akhirnya terkena jebakan ranjau paku. Saat akan disergap, sopir mobil berhasil melarikan diri di tengah kegelapan malam. Petugas gabungan hanya mengamankan barang bukti mobil kijang dan kayu sonokeling yang sudah dipotong-potong menjadi 7 batang.
“Kita pasang jebakan ranjau paku dan batu, biar ban mobil bocor atau setidaknya terhambat oleh jebakan tersebut. Barang bukti yang diamankan, kita serahkan kepada pihak Polres Rembang, “ kata Hari. (Baca Juga: polres-rembang-bongkar-pencurian-kayu-sonokeling-di-2-tkp)
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Widodo Budi Santoso melalui Humas KPH Mantingan, Ismartoyo membenarkan anggota di lapangan memang harus melakukan langkah-langkah terukur, supaya dalam mengamankan aksi pencurian kayu, lebih efektif. Termasuk salah satunya dengan memasang ranjau paku.
“Perlu inovasi dalam giat pengamanan, mulai mengintai, inventarisir jalan masuk untuk jalur pelaku pencurian. Jadi kalau ada mobil masuk yang mencurigakan akan beraksi, dapat lebih mudah diamankan, “ imbuhnya. (Baca Juga: 2-aktor-pembalakan-liar-hutan-kalimantan-jadi-tersangka)
Menyangkut tersangka pelaku pencuri kayu sonokeling dan pemilik mobil, menurut Ismartoyo masih dalam tahap penyelidikan aparat Polres Rembang. Saat ini komoditas kayu sonokeling memiliki harga cukup menjanjikan. Bahkan lebih mahal dibandingkan kayu jati, sehingga pohon sonokeling di kawasan hutan rawan menjadi sasaran pencurian. “Bahan mebelair dari sonokeling sudah merambah pasar ekspor. Harganya juga lumayan, “ paparnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Lokasi tersebut berdekatan dengan akses jalan perbatasan, antara Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Blora. Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), Hari Juli Prihadianto, menjelaskan, semula pihaknya ketika berpatroli, mengetahui ada 2 pohon sonokeling sudah ditebang. Setelah itu, petugas Perhutani bersama anggota Polsek Bulu mengatur strategi, untuk memasang ranjau paku di akses jalan menuju lokasi kayu sonokeling. (Baca Juga: tim-gabkum-temukan-pembalakan-liar-di-hutan-konservasi-bukit-menumbing)
Benar saja, sekira pukul 18.30 WIB, muncul mobil kijang LGX bernomor polisi H 9256 GH masuk melintas mendekati posisi kayu dan akhirnya terkena jebakan ranjau paku. Saat akan disergap, sopir mobil berhasil melarikan diri di tengah kegelapan malam. Petugas gabungan hanya mengamankan barang bukti mobil kijang dan kayu sonokeling yang sudah dipotong-potong menjadi 7 batang.
“Kita pasang jebakan ranjau paku dan batu, biar ban mobil bocor atau setidaknya terhambat oleh jebakan tersebut. Barang bukti yang diamankan, kita serahkan kepada pihak Polres Rembang, “ kata Hari. (Baca Juga: polres-rembang-bongkar-pencurian-kayu-sonokeling-di-2-tkp)
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Widodo Budi Santoso melalui Humas KPH Mantingan, Ismartoyo membenarkan anggota di lapangan memang harus melakukan langkah-langkah terukur, supaya dalam mengamankan aksi pencurian kayu, lebih efektif. Termasuk salah satunya dengan memasang ranjau paku.
“Perlu inovasi dalam giat pengamanan, mulai mengintai, inventarisir jalan masuk untuk jalur pelaku pencurian. Jadi kalau ada mobil masuk yang mencurigakan akan beraksi, dapat lebih mudah diamankan, “ imbuhnya. (Baca Juga: 2-aktor-pembalakan-liar-hutan-kalimantan-jadi-tersangka)
Menyangkut tersangka pelaku pencuri kayu sonokeling dan pemilik mobil, menurut Ismartoyo masih dalam tahap penyelidikan aparat Polres Rembang. Saat ini komoditas kayu sonokeling memiliki harga cukup menjanjikan. Bahkan lebih mahal dibandingkan kayu jati, sehingga pohon sonokeling di kawasan hutan rawan menjadi sasaran pencurian. “Bahan mebelair dari sonokeling sudah merambah pasar ekspor. Harganya juga lumayan, “ paparnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(nic)
tulis komentar anda