Panja DPRD-Bupati Sepakati Tiga Hal Demi Sukses Penanganan Corona di Bandung Barat
Jum'at, 08 Mei 2020 - 15:19 WIB
BANDUNG BARAT - Panitia Kerja (Panja) Percepatan Penanganan Covid-19 DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersama Ketua Gugus Tugas yang juga Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyepakati tiga hal penting agar penanganan wabah virus Corona (COVID-19) berjalan maksimal. Tiga hal itu mencakup sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, dan terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketua Panja Percepatan Penanganan Covid-19 DPRD KBB, Bagja Setiawan menyebutkan, di bidang kesehatan, pemkab mesti memastikan kondisi 106 warga yang berdasarkan hasil rapid test massal terindikasi reaktif positif COVID-19. Mereka harus menjalani tes swab, termasuk menyiapkan ruang isolasi bagi pasien positif.
Untuk jaring pengamanan sosial, Bagja mengatakan bahwa panja mengusulkan agar paket bantuan diubah dengan tanpa menyertakan barang yang mudah busuk seperti ayam, sayur, dan buah-buahan. Yang juga harus diperhatikan adalah soal data penerima bantuan dengan adanya masyarakat yang miskin baru karena terdampak COVID-19.
(Baca: PSBB Bandung Barat Dinilai Gagal, Bupati Diminta Evaluasi Ketua Harian Gugus Tugas)
Sementara untuk evaluasi PSBB, dia meminta agar dilakukan pengetatan di sejumlah check point. Ini untuk mengurangi dan memutus sebaran virus ini, mengingat dikhawatirkan kasus positif baru yang muncul berasal dari warga yang datang dan pulang ke kampung halamannya.
"Kami ingin memastikan agar penanganan COVID-19 oleh Pemda berjalan sesuai mekanisme dan tidak terjadi maladministrasi yang dikhawatirkan dapat berimplikasi hukum," tuturnya.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, siap menjalankan tiga hal yang menjadi kesepakatan dengan Panja DPRD. Untuk ruang isolasi sudah disiapkan di RSUD Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan, termasuk tes swab juga segera dilakukan kepada yang belum.
(Baca: Biar PSBB Lebih Gereget, Bupati Diminta Tunjuk TNI-Polri sebagai Ketua Harian Gugus Tugas)
Sementara untuk penggantian paket sembako, sudah diputuskan bahwa komoditas yang mudah busuk seperti ayam, sayuran, dan buah-buahan akan dihilangkan.
"Sudah siap dijakankan, untuk simpelnya bisa saja bantuan yang diberikan beras saja. Kalau bentunya uang cash kasihan warga, harus ke bank, terus belanja ke pasar padahal sekarang lagi PSBB," ucapnya.
Ketua Panja Percepatan Penanganan Covid-19 DPRD KBB, Bagja Setiawan menyebutkan, di bidang kesehatan, pemkab mesti memastikan kondisi 106 warga yang berdasarkan hasil rapid test massal terindikasi reaktif positif COVID-19. Mereka harus menjalani tes swab, termasuk menyiapkan ruang isolasi bagi pasien positif.
Untuk jaring pengamanan sosial, Bagja mengatakan bahwa panja mengusulkan agar paket bantuan diubah dengan tanpa menyertakan barang yang mudah busuk seperti ayam, sayur, dan buah-buahan. Yang juga harus diperhatikan adalah soal data penerima bantuan dengan adanya masyarakat yang miskin baru karena terdampak COVID-19.
(Baca: PSBB Bandung Barat Dinilai Gagal, Bupati Diminta Evaluasi Ketua Harian Gugus Tugas)
Sementara untuk evaluasi PSBB, dia meminta agar dilakukan pengetatan di sejumlah check point. Ini untuk mengurangi dan memutus sebaran virus ini, mengingat dikhawatirkan kasus positif baru yang muncul berasal dari warga yang datang dan pulang ke kampung halamannya.
"Kami ingin memastikan agar penanganan COVID-19 oleh Pemda berjalan sesuai mekanisme dan tidak terjadi maladministrasi yang dikhawatirkan dapat berimplikasi hukum," tuturnya.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, siap menjalankan tiga hal yang menjadi kesepakatan dengan Panja DPRD. Untuk ruang isolasi sudah disiapkan di RSUD Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan, termasuk tes swab juga segera dilakukan kepada yang belum.
(Baca: Biar PSBB Lebih Gereget, Bupati Diminta Tunjuk TNI-Polri sebagai Ketua Harian Gugus Tugas)
Sementara untuk penggantian paket sembako, sudah diputuskan bahwa komoditas yang mudah busuk seperti ayam, sayuran, dan buah-buahan akan dihilangkan.
"Sudah siap dijakankan, untuk simpelnya bisa saja bantuan yang diberikan beras saja. Kalau bentunya uang cash kasihan warga, harus ke bank, terus belanja ke pasar padahal sekarang lagi PSBB," ucapnya.
(muh)
tulis komentar anda