Meski Pandemi, Kerajinan Akar Jati Semarang Tembus Pasar Luar Negeri

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 09:30 WIB
Meski Pandemi, Kerajinan Akar Jati Semarang Tembus Pasar Luar Negeri
SEMARANG - Kerajinan patung akar pohon jati karya warga Kabupaten Semarang , Jawa Tengah, terlihat nyaris sempurna. Bentuknya yang sangat realis dan kokoh, banyak diminati hingga pasar luar negeri meski dalam masa pandemi COVID-19.

Di antaranya adalah patung burung hantu yang tampak gagah dan seolah siap menerkam mangsa. Bentuk dan ukuran yang proporsional menjadikan patung seolah hidup. Bukan hanya burung hantu, banyak pula patung hewan lainnya seperti kuda, elang, ayam, katak, rusa, dan gajah. (Baca juga: Karpet Serat Pohon Pisang Produksi Palembang Kini Mendunia )

Semua patung berbahan baku akar pohon jati itu merupakan garapan Abdul Ghofur bersama belasan karyawan di Desa Branjang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Setiap hari, tangan-tangan mereka terampil memilah dan merangkai akar jati menjadi karya seni. (Baca juga: Potret Petani Sayuran Organik di Kaki Gunung Merbabu Bertahan di Tengah Pandemi )



Bukan sembarang akar jati, karena harus berusia hingga puluhan tahun terpendam dalam tanah. Akar jati pilihan akan membuat karya seni bukan hanya indah, tetapi juga awet di segala musim baik panas maupun salju. Syarat lainnya, akar mesti melengkung dan memiliki tekstur atau motif.

Proses pembuatan setiap patung memiliki tingkat kerumitan berbeda, tergantung ukuran dan bahan baku yang tersedia. Setelah dibentuk, potongan-potongan akar jati itu kemudian direkatkan dengan paku baja agar kokoh dan awet.

“Kami berdiri mulai usaha secara fisik pada 2010, akan tetapi proses penelitian itu tiga tahun sebelumnya. Sejak 2010 itu kami sudah membuat prototipe sampel-sampel dan alhamdulillah sejak saat itu ada beberapa yang dibeli oleh kenalan saya di Eropa,” kata Ghofur, belum lama ini.

Dan sejak saat itu pula, dia membuat dan membuat sampai sekarang. "Alhamdulillah produk kami sudah diterima dengan baik di negara-negara Eropa seperti United Kingdom (UK), Irlandia, Jerman, dan sekitarnya, juga Belgia dan Netherland (Belanda). Selain itu kita juga sudah diterima beberapa buyer (pembeli) dari Amerika Serikat yaitu dari Kentucky dan Michigan. Kita juga pernah mengirim barang ke Uni Emirat Arab berupa patung-patung onta dan lain-lainnya, juga sedikit pasar ke Australia,” kata dia.

Pria lulusan Jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu membeberkan, kayu jati memiliki karakteristik kuat dan kokoh. Untuk itu, Ghofur kerap berburu menyeberangi sungai dan mendaki bukit guna mencari bahan baku kerajinannya. Selain itu, juga dibentuk tim di beberapa daerah untuk menggali akar jati.

“Kami menggunakan bahan baku yang sangat kuat, karena untuk ditaruh atau ditempatkan di taman outdoor yaitu akar jati yang sudah tua dan sudah puluhan tahun terpendam di tanah. Akar jati mempunyai karakteristik alami yaitu minyak jati yang membuatnya jadi bertahan lama baik di cuaca dingin, salju maupun panas dan hujan,” kata dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content