Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar
Jum'at, 30 Oktober 2020 - 01:00 WIB
Pantai Serang berada di wilayah Kecamatan Panggungrejo. Dari Kota Blitar menuju arah selatan. Melintasi kawasan perbukitan dengan kontur jalan banyak tikungan serta tanjakan cukup curam. Memang cukup jauh. Namun semua kepenatan akan terbayar setiba di lokasi tujuan.
"Pasirnya berwarna putih dengan tumbuhan cemara udang yang merimbun di sepanjang bibir pantai," tutur Fauzi sambil menikmati debur ombak pantai selatan. Di bawah rimbun hutan cemara udang, tertata rapi kedai kuliner laut. Sate cumi, ikan bakar dan sejenisnya.
Pada perayaan hari besar tertentu, pengelola wisata rutin menggelar berbagai acara hiburan yang bersifat kolosal. Festival layang layang. Festival patung pasir. Juga festival musik jazz dan reggae. "Suasananya mengingatkan pada suasana pantai pulau dewata," tambah Fauzi.
Di Pantai Serang juga terdapat penangkaran penyu. Sebelum pandemi COVID-19, dua kali dalam setahun, pengelola wisata selalu menggelar acara pelepasan tukik atau anak penyu. Kegiatan yang disertai beragam acara hiburan tersebut, mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah.
Bagi yang menyukai sejarah, di kawasan pantai Serang juga terdapat petilasan pahlawan kemerdekaan Syodanco Soeprijadi. Sebelum memberontak pada 14 Februari 1945, Soeprijadi yang menjadi perwira PETA pernah ditugaskan mengawasi romusha di Serang.
"Dalam Negarakertagama, pantai Serang juga disebut pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk. Raja Majapahit itu bahkan menginap beberapa hari," papar Fauzi. Seperti diketahui, untuk mengembangkan kawasan destinasi wisata, Pemkab Blitar membuat program paket wisata yang bernama Olas Kembar.
Olas Kembar merupakan akronim dari Ojo Lungo Adoh Sakdurunge Kemput Blitar (Jangan Pergi Jauh Sebelum Selesai di Blitar). Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Blitar Akhsin Al Fata, program wisata yang disertai pembagian wilayah destinasi tersebut menargetkan kunjungan tinggi lintas destinasi wisata.
"Pasirnya berwarna putih dengan tumbuhan cemara udang yang merimbun di sepanjang bibir pantai," tutur Fauzi sambil menikmati debur ombak pantai selatan. Di bawah rimbun hutan cemara udang, tertata rapi kedai kuliner laut. Sate cumi, ikan bakar dan sejenisnya.
Pada perayaan hari besar tertentu, pengelola wisata rutin menggelar berbagai acara hiburan yang bersifat kolosal. Festival layang layang. Festival patung pasir. Juga festival musik jazz dan reggae. "Suasananya mengingatkan pada suasana pantai pulau dewata," tambah Fauzi.
Di Pantai Serang juga terdapat penangkaran penyu. Sebelum pandemi COVID-19, dua kali dalam setahun, pengelola wisata selalu menggelar acara pelepasan tukik atau anak penyu. Kegiatan yang disertai beragam acara hiburan tersebut, mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah.
Bagi yang menyukai sejarah, di kawasan pantai Serang juga terdapat petilasan pahlawan kemerdekaan Syodanco Soeprijadi. Sebelum memberontak pada 14 Februari 1945, Soeprijadi yang menjadi perwira PETA pernah ditugaskan mengawasi romusha di Serang.
"Dalam Negarakertagama, pantai Serang juga disebut pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk. Raja Majapahit itu bahkan menginap beberapa hari," papar Fauzi. Seperti diketahui, untuk mengembangkan kawasan destinasi wisata, Pemkab Blitar membuat program paket wisata yang bernama Olas Kembar.
Olas Kembar merupakan akronim dari Ojo Lungo Adoh Sakdurunge Kemput Blitar (Jangan Pergi Jauh Sebelum Selesai di Blitar). Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Blitar Akhsin Al Fata, program wisata yang disertai pembagian wilayah destinasi tersebut menargetkan kunjungan tinggi lintas destinasi wisata.
(msd)
tulis komentar anda