Ketika Anak Muda Katolik Semarang Bagikan Paket Buka Puasa
Jum'at, 08 Mei 2020 - 09:15 WIB
SEMARANG - Semangat gotong-royong dan toleransi antarumat beragama terekam dalam kegiatan pembagian paket makanan untuk buka puasa di depan Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Semarang. Sekumpulan anak-anak muda Katolik tampak membagikan 150 paket nasi kotak untuk berbuka puasa kepada para pengguna jalan dan warga sekitar gereja.
Mereka terlihat antusias dan bersemangat dengan penuh senyum sapa membagikan kotak nasi dalam aksi sosial tersebut. Vincentius Bastian, kordinator acara mengungkapkan aksi sosial itu sudah dilakukannya sejak 16 April 2020. Ketika itu kegiatan sosial dilakukan pada siang hari karena belum memasuki bulan Ramadhan.
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kepada umat muslim agar dapat melaksanakan ibadah puasanya dengan baik sekaligus membantu warga yang kesulitan di masa pandemi COVID-19," ungkap Bastian, Kamis (7/5/2020) sore.
Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Santa Theresia Bongsari, Rm Eduardus Didik Chahyono SJ mengaku terkesan dan sangat mengapresiasi aksi sosial Orang Muda Katolik di Parokinya. Menurutnya, pandemi virus corona ini telah mengajarkan banyak hal positif, khususnya orang-orang muda.
"Waktu-waktu lalu dengan teknologi komunikasi seakan orang muda digambarkan sebagai sosok individualis dan acuh tak acuh pada sesama di sekitarnya," kata Romo Didik. "Tapi kita dapat menyaksikan orang-orang muda yang peduli pada sesamanya. Kepedulian ini sangat luar biasa karena hal itu dilakukan lumayan berisiko di tengah masa pandemi COVID-19," katanya.
Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang itu menambahkan, aksi sosial ini semakin bermakna karena dilakukan di tengah bulan Ramadhan saat muslim berpuasa. Hal ini dapat dimaknai pula sebagai bentuk perhatian kepada umat muslim dan upaya menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat.
"Semoga fondasi dan bangunan kerukunan umat beragama semakin kokoh di negeri ini. Merebaknya virus corona ternyata tidak menggerogoti jalinan persaudaraan umat beragama di Indonesia, khususnya Kota Semarang," ujarnya.
Untuk diketahui, Komunitas Gusdurian dan Komunitas Persaudaraan Lintas Agama Kota Semarang menggunakan aula gereja setempat untuk penyimpanan barang bantuan yang didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Gamma Rizkynata Oktafandy, Siswa Paskibra Korban Penembakan Oknum Polisi
Mereka terlihat antusias dan bersemangat dengan penuh senyum sapa membagikan kotak nasi dalam aksi sosial tersebut. Vincentius Bastian, kordinator acara mengungkapkan aksi sosial itu sudah dilakukannya sejak 16 April 2020. Ketika itu kegiatan sosial dilakukan pada siang hari karena belum memasuki bulan Ramadhan.
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kepada umat muslim agar dapat melaksanakan ibadah puasanya dengan baik sekaligus membantu warga yang kesulitan di masa pandemi COVID-19," ungkap Bastian, Kamis (7/5/2020) sore.
Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Santa Theresia Bongsari, Rm Eduardus Didik Chahyono SJ mengaku terkesan dan sangat mengapresiasi aksi sosial Orang Muda Katolik di Parokinya. Menurutnya, pandemi virus corona ini telah mengajarkan banyak hal positif, khususnya orang-orang muda.
"Waktu-waktu lalu dengan teknologi komunikasi seakan orang muda digambarkan sebagai sosok individualis dan acuh tak acuh pada sesama di sekitarnya," kata Romo Didik. "Tapi kita dapat menyaksikan orang-orang muda yang peduli pada sesamanya. Kepedulian ini sangat luar biasa karena hal itu dilakukan lumayan berisiko di tengah masa pandemi COVID-19," katanya.
Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang itu menambahkan, aksi sosial ini semakin bermakna karena dilakukan di tengah bulan Ramadhan saat muslim berpuasa. Hal ini dapat dimaknai pula sebagai bentuk perhatian kepada umat muslim dan upaya menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat.
"Semoga fondasi dan bangunan kerukunan umat beragama semakin kokoh di negeri ini. Merebaknya virus corona ternyata tidak menggerogoti jalinan persaudaraan umat beragama di Indonesia, khususnya Kota Semarang," ujarnya.
Untuk diketahui, Komunitas Gusdurian dan Komunitas Persaudaraan Lintas Agama Kota Semarang menggunakan aula gereja setempat untuk penyimpanan barang bantuan yang didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Gamma Rizkynata Oktafandy, Siswa Paskibra Korban Penembakan Oknum Polisi
(abd)
tulis komentar anda