Pedagang Meninggal COVID-19, Pasar Simo dan Simo Gunung Di-Rapid Test

Kamis, 07 Mei 2020 - 18:54 WIB
Pedagang di Pasar Simo dilakukan rapit test setelah ada pedagang yang meninggal karena COVID-19. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Sebaran virus Corona di pasar tradisional memberikan ancaman serius di Surabaya. Pemkot Surabaya melakukan langkah cepat dengan mengelar rapid test kepada pedagang Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung Surabaya.

Kedua pasar tersebut dilakukan rapid test lantaran beberapa waktu lalu ditemukan salah satu pedagang yang beraktivitas di sana ditemukan positif COVID-19 dan sudah meninggal dunia.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan, hari ini, Kamis (7/5/2020), kedua pasar tersebut sudah dilakukan rapid test. Terdiri dari 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang untuk Pasar Simo Gunung dan 10 pedagang tumpahan pasar.



”Hari ini kami lakukan rapid test pukul 09.00 WIB, pagi tadi. Sambil kami menunggu hasilnya keluar,” kata Agus Hebi, Kamis (7/5/2020).

Dia mengatakan, jika dari hasil rapid test tersebut tidak ditemukan ada yang reaktif, maka pasar tersebut kembali dibuka dan beroperasi seperti biasa. Saat ini, sesuai informasi yang diperoleh dari camat setempat bahwa ada salah satu pedagang tumpahan pasar yang setelah dilakukan rapid hasilnya adalah reaktif.

“Tetapi kemarin saya dapat info dari pak camat bahwa pasar yang tumpah ini kemarin dirapid test ada satu yang positif dan kami tindak lanjuti swab,” jelas dia.

Hebi menjelaskan, sesuai protokol yang ditetapkan, maka kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus dilakukan karantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari. Terhitung tanggal 7-20 Mei 2020.

Hebi mengaku, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan satuan petugas (satgas) terkait untuk terus melakukan tracing. “Mereka memang tidak boleh berkativitas di pasar tersebut untuk beberapa waktu ini. Namun tetap masih boleh berdagang. Misalnya online kepada para pelanggannya,” kata dia.

Di samping melakukan tracing, Hebi juga menyatakan, pihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya untuk diberikan intervensi berupa bantuan kepada sejumlah pedagang tersebut.

“Kami data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kami minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot,” jelas dia.

Hebi mengatakan, sebenarnya pedagang yang terpapar COVID-19 itu rumahnya persis di depan pasar. Namun, pasangan suami istri (pasutri) itu juga beraktivitas di dalam pasar lantaran memiliki stand di kedua pasar tersebut.

“Jadi rumah penderita yang meninggal ini di depan pasar. Dia juga beraktivitas di dalam pasar. Nah, yang kami rapid test ini tetangga dari stand dan sama tetangga rumah,” kata dia.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content