Dihantam Badai COVID-19, Sarung Goyor Tegal Tetap Bisa Ekspor
Kamis, 07 Mei 2020 - 14:30 WIB
TEGAL - Pandemi COVID-19 melemahkan seluruh kegiatan perekonomian, khususnya industri kecil. Meski demikian, beberapa industri kecil dan menengah di Jawa Tengah ternyata masih bisa tumbuh bahkan tetap ekspor ke luar negeri di tengah pandemi.
Di Jalan Kauman Tengah Kota Tegal, ada salah satu industri kecil menengah yang masih eksis. Industri yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utama sarung goyor ini bahkan masih tetap ekspor ke beberapa negara Timur Tengah.
Tak hanya itu, ada pula UKM produksi batik tulis Cempaka Mulya yang tetap berproduksi. Dengan melibatkan 200 pekerja, UKM itu masih berproduksi dan menerima pesanan dari luar. Roda perekonomian masih terus bergulir.
Untuk sarung goyor, industri ini dijalankan dua kakak beradik bernama Fahmi Lukman dan Nabil Lukman. Mereka menyampaikan, meski pasar Jeddah, Arab Saudi tutup karena lockdown, tapi pasar lain masih bagus.
"Di Dubai, Kenya, dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu," kata Fahmi, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, pandemi COVID-19 ini memang memukul penjualan dalam negeri. Namun untuk ekspor, pangsa pasar tetap terbuka. Bahkan, mereka harus mencari tambahan karyawan untuk memenuhi pesanan dari luar negeri.
"Bahkan karena pesanan meningkat, kami sampai kesulitan mencari karyawan. Akhirnya, kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan," katanya.
Fahmi mengatakan sudah menekuni bisnis itu sejak 2012. Selama delapan tahun beroperasi, terjadi pasang surut produksi. Namun demikian, perusahaan tersebut tetap eksis dan bisa menghidupi banyak karyawan.
Di Jalan Kauman Tengah Kota Tegal, ada salah satu industri kecil menengah yang masih eksis. Industri yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utama sarung goyor ini bahkan masih tetap ekspor ke beberapa negara Timur Tengah.
Tak hanya itu, ada pula UKM produksi batik tulis Cempaka Mulya yang tetap berproduksi. Dengan melibatkan 200 pekerja, UKM itu masih berproduksi dan menerima pesanan dari luar. Roda perekonomian masih terus bergulir.
Untuk sarung goyor, industri ini dijalankan dua kakak beradik bernama Fahmi Lukman dan Nabil Lukman. Mereka menyampaikan, meski pasar Jeddah, Arab Saudi tutup karena lockdown, tapi pasar lain masih bagus.
"Di Dubai, Kenya, dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu," kata Fahmi, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, pandemi COVID-19 ini memang memukul penjualan dalam negeri. Namun untuk ekspor, pangsa pasar tetap terbuka. Bahkan, mereka harus mencari tambahan karyawan untuk memenuhi pesanan dari luar negeri.
"Bahkan karena pesanan meningkat, kami sampai kesulitan mencari karyawan. Akhirnya, kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan," katanya.
Fahmi mengatakan sudah menekuni bisnis itu sejak 2012. Selama delapan tahun beroperasi, terjadi pasang surut produksi. Namun demikian, perusahaan tersebut tetap eksis dan bisa menghidupi banyak karyawan.
(abd)
tulis komentar anda