Penularan COVID-19 di Pondok Pesantren Terjadi Lagi
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 14:04 WIB
SLEMAN - Penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan pondok pesantren (ponpes) kembali terjadi di Sleman. Kali ini di Ponpes wilayah Kapanewonan Moyudan.
Sebanyak tujuh santri diketahui positif terkonfirmasi COVID-19 pada Jumat (16/10/2020). Sebelumnya dua ponpes wilayah Kapenewonan Ngaglik dan satu ponpes di Kapanewonan Prambanan, juga ada penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan adanya penularan COVID-19 di Ponpes daerah Moyudan itu, berawal setelah ada pengajar yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, Sabtu (10/10/2020). (BACA JUGA: Kemenag: Seluruh Pesantren di Tanah Air Harus Bentuk Satgas Penanganan COVID-19)
Pengajar itu tercatat sebagai kasus 3030, jenis kelamin laki-laki usia 28 dan ada riwayat perjalan dari Klaten.
“Sebagai tindaklanjutya dilakukan tracing kepada santri di Ponpes tersebut. Hasilnya swab 7 santri diketahui poistif COVID-19 Jumat kemarin,” kata Joko, Sabtu (17/10/2020).
Joko menjelaskan tujuh santri yang positif COVID-19, tercatat sebagai kasus 3.324 sampai 3230. Mereka sekarang mendapat perawatan dan diisolasi. (BACA JUGA: Sebanyak 84,9 % Pesantren di Tanah Air Telah Bentuk Satgas COVID-19)
Selain itu, juga dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan pendidikan dan ponpes tersebut. Termasuk pengawasan dan pemantaun kegiatan di Ponpes, terutama penerapan protokol kesehatan COVID-19.
“Diharapkan dengan langkah dapat memutus mata rantai penularan dapat diputus dan klates COVID-19 bisa dicegah,” paparnya.
Secara akumulasi kasus COVID-19 di Sleman hingga Sabtu (17/10/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1527 orang (dirawat 382 orang, sembuh 1117 orang, meninggal 28). (BACA JUGA: Seminggu Mondok, Santri Ponpes Blitar Positif COVID-19)
Dari jumlah itu, bergejala 394 orang, tanpa gejala 1133 orang. Suspek tercatat ada 3906 orang (isolasi 3763 orang, selesai isolasi 308, meninggal 35 orang).
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
Sebanyak tujuh santri diketahui positif terkonfirmasi COVID-19 pada Jumat (16/10/2020). Sebelumnya dua ponpes wilayah Kapenewonan Ngaglik dan satu ponpes di Kapanewonan Prambanan, juga ada penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan adanya penularan COVID-19 di Ponpes daerah Moyudan itu, berawal setelah ada pengajar yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, Sabtu (10/10/2020). (BACA JUGA: Kemenag: Seluruh Pesantren di Tanah Air Harus Bentuk Satgas Penanganan COVID-19)
Pengajar itu tercatat sebagai kasus 3030, jenis kelamin laki-laki usia 28 dan ada riwayat perjalan dari Klaten.
“Sebagai tindaklanjutya dilakukan tracing kepada santri di Ponpes tersebut. Hasilnya swab 7 santri diketahui poistif COVID-19 Jumat kemarin,” kata Joko, Sabtu (17/10/2020).
Joko menjelaskan tujuh santri yang positif COVID-19, tercatat sebagai kasus 3.324 sampai 3230. Mereka sekarang mendapat perawatan dan diisolasi. (BACA JUGA: Sebanyak 84,9 % Pesantren di Tanah Air Telah Bentuk Satgas COVID-19)
Selain itu, juga dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan pendidikan dan ponpes tersebut. Termasuk pengawasan dan pemantaun kegiatan di Ponpes, terutama penerapan protokol kesehatan COVID-19.
“Diharapkan dengan langkah dapat memutus mata rantai penularan dapat diputus dan klates COVID-19 bisa dicegah,” paparnya.
Secara akumulasi kasus COVID-19 di Sleman hingga Sabtu (17/10/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1527 orang (dirawat 382 orang, sembuh 1117 orang, meninggal 28). (BACA JUGA: Seminggu Mondok, Santri Ponpes Blitar Positif COVID-19)
Dari jumlah itu, bergejala 394 orang, tanpa gejala 1133 orang. Suspek tercatat ada 3906 orang (isolasi 3763 orang, selesai isolasi 308, meninggal 35 orang).
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
(vit)
tulis komentar anda