Tubuh Digerogoti Kanker, Gadis Kecil Ini Butuh Bantuan untuk Berobat
Jum'at, 16 Oktober 2020 - 02:45 WIB
"Kemarin-kemarin susah makannya, Alhamdulillah ada yang membantu memberikan obat herbal. Berangsur kondisi Neiha ada kemajuan. Auranya sudah ceria kembali, dan kini nafsu makannya perlahan mulai kembali. Dan mulai ada peningkatan berat badan. Hanya saja memang untuk perawatan dan pengobatan ini butuh dana yang cukup banyak," jelas Sukasno yang berprofesi sebagai driver ojek online ini.
Dengan penghasilannya yang tidak menentu, membuat Sukasno sadar belum bisa mengupayakan yang terbaik bagi anaknya. Pasalnya dalam seminggu ia terkadang hanya bisa menghasilkan sekitar Rp200 Ribu. Sementara istrinya, Tulas hanya bisa mengurus rumah dan juga bayi mereka, serta merawat Neiha yang masih sakit. Sedangkan untuk pengobatan herbalnya, sebulan bisa menghabiskan sekitar Rp1-2 Juta.
"Kemarin kami juga dapat informasi dari donatur, kalau ada dokter di Tuban yang bisa membantu pengobatan Neiha. Alhamdulillah, untuk pengobatan pertama nanti mau digratiskan biayanya. Hanya saja untuk ke Tuban, butuh modal transportasi yang cukup banyak. Sehingga kami juga bingung, karena untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami terkadang kekurangan," jelasnya.
Selama ini pihaknya memang sudah dibantu pembinaan pengobatan media dengan program BPJS Kesehatan. Meski begitu untuk operasional dan perawatan di rumah, pihaknya masih membutuhkan tambahan biaya. Oleh karenanya pihak keluarga berharap pihak terkait bisa membantu Neiha berjuang mengobati penyakitnya. Terlebih Neiha pun kini semakin termotivasi untuk sembuh dan segera ingin bermain dengan teman-temannya. (Baca juga : Olahraga Pagi Berpotensi Kurangi Risiko Kanker Prostat dan Payudara )
"Atas kebaikan pihak kelurahan dan sekolah kami diberikan izin untuk menghuni rumah dinas ini karena kami belum memiliki tempat tinggal. Meski sederhana tetapi sangat bermanfaat untuk tempat berteduh kami, dan untuk merawat Neiha. Semangat Neiha untuk berobat sangat luar biasa. Alhamdulillah hingga kini Neiha masih diberikan kekuatan, dan semoga segera diberikan kesembuhan.
Sementara Guru SDN 1 Kesepuhan, Murtadho Makmur mengatakan, Keluarga Naeha Salwa Sihab tinggal di rumah dinas SDN Kesepuhan 1 atas usulan dari Kepala Keluarahan. "Sebelumnya Pak Lurah menghubgungi pihak sekolaha untuk minta izin rimah dinas yang terpakai supaya digunakan sementara oleh keluarga Naeha Salwa Sihab," katanya.
Pihak sekolah pun mengupayakan agar tidak bermasalah dengan guru - guru yang berhak menempati, Kepala Sekolah meminta surat izin kepada Dinas Pendidikan. "Pertimbangan kita mengizinkan karena kamanusiaan. Pasalnya rumah sebelumnya bukan hak milik dan masukan dari Pak lurah untuk menampati rumah dinas guru," jelasnya.
Sementara Bupati Batang Wihaji saat dihungi melalui telponya menyatakan siap membantu operasional pengobatanya dan akan menjenguknya melihat kondisinya. "Pemkab siap membantu operasional pengobatanya, Dinkes juga kami perintahkan untuk terus memantau perkembangan Naeha Salwa Sihab," ungkap Wihaji.
Dengan penghasilannya yang tidak menentu, membuat Sukasno sadar belum bisa mengupayakan yang terbaik bagi anaknya. Pasalnya dalam seminggu ia terkadang hanya bisa menghasilkan sekitar Rp200 Ribu. Sementara istrinya, Tulas hanya bisa mengurus rumah dan juga bayi mereka, serta merawat Neiha yang masih sakit. Sedangkan untuk pengobatan herbalnya, sebulan bisa menghabiskan sekitar Rp1-2 Juta.
"Kemarin kami juga dapat informasi dari donatur, kalau ada dokter di Tuban yang bisa membantu pengobatan Neiha. Alhamdulillah, untuk pengobatan pertama nanti mau digratiskan biayanya. Hanya saja untuk ke Tuban, butuh modal transportasi yang cukup banyak. Sehingga kami juga bingung, karena untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami terkadang kekurangan," jelasnya.
Selama ini pihaknya memang sudah dibantu pembinaan pengobatan media dengan program BPJS Kesehatan. Meski begitu untuk operasional dan perawatan di rumah, pihaknya masih membutuhkan tambahan biaya. Oleh karenanya pihak keluarga berharap pihak terkait bisa membantu Neiha berjuang mengobati penyakitnya. Terlebih Neiha pun kini semakin termotivasi untuk sembuh dan segera ingin bermain dengan teman-temannya. (Baca juga : Olahraga Pagi Berpotensi Kurangi Risiko Kanker Prostat dan Payudara )
"Atas kebaikan pihak kelurahan dan sekolah kami diberikan izin untuk menghuni rumah dinas ini karena kami belum memiliki tempat tinggal. Meski sederhana tetapi sangat bermanfaat untuk tempat berteduh kami, dan untuk merawat Neiha. Semangat Neiha untuk berobat sangat luar biasa. Alhamdulillah hingga kini Neiha masih diberikan kekuatan, dan semoga segera diberikan kesembuhan.
Sementara Guru SDN 1 Kesepuhan, Murtadho Makmur mengatakan, Keluarga Naeha Salwa Sihab tinggal di rumah dinas SDN Kesepuhan 1 atas usulan dari Kepala Keluarahan. "Sebelumnya Pak Lurah menghubgungi pihak sekolaha untuk minta izin rimah dinas yang terpakai supaya digunakan sementara oleh keluarga Naeha Salwa Sihab," katanya.
Pihak sekolah pun mengupayakan agar tidak bermasalah dengan guru - guru yang berhak menempati, Kepala Sekolah meminta surat izin kepada Dinas Pendidikan. "Pertimbangan kita mengizinkan karena kamanusiaan. Pasalnya rumah sebelumnya bukan hak milik dan masukan dari Pak lurah untuk menampati rumah dinas guru," jelasnya.
Sementara Bupati Batang Wihaji saat dihungi melalui telponya menyatakan siap membantu operasional pengobatanya dan akan menjenguknya melihat kondisinya. "Pemkab siap membantu operasional pengobatanya, Dinkes juga kami perintahkan untuk terus memantau perkembangan Naeha Salwa Sihab," ungkap Wihaji.
(nun)
tulis komentar anda