Antar Dana BST ke Wilayah 3T, Petugas Pos Ini Harus Lewati Bukit dan Jurang
Rabu, 14 Oktober 2020 - 22:28 WIB
KOTAMOBAGU - Meski menemui sejumlah kendala di lapangan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, berjalan lancar dan sesuai jadwal yang ditentukan. Hal itu terjadi karena adanya koordinasi serta kerja sama yang baik antara Dinas Sosial (Dinsos) dan Kantor Pos cabang Kotamobagu.
Kepala Dinas Sosial Kotamobagu , Sarida Mokoginta menyebutkan, kendala biasanya ada pada data penerima. “Sampai sekarang masih kami temui penerima ganda. Jika ada nama ganda, biasanya kami kembalikan lagi ke pihak kelurahan untuk diverifikasi ulang,” tuturnya dalam sebuah dialog tentang penyaluran BST bersama perwakilan Kantor Pos cabang Kotamobagu, melalui daring, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Bocah 13 Tahun 'Sergap' Polisi Gadungan yang Rampas Ponselnya )
Selain itu, pihaknya juga masih sering menerima pengaduan dari masyarakat dengan beragam kasus. Salah satunya, ada masyarakat yang pada tahap sebelumnya mendapatkan BST, tapi pada saat pencairan tahap selanjutnya, namanya tidak ada.
“Pengaduan kasus-kasus seperti itu sering kami terima, sebab data penerima BST terus berubah. Solusinya tetap, kami kembalikan ke kelurahan karena disana yang paling tahu persis kondisi masyarakatnya. Jadi diverifikasi ulang di kelurahan,” jelas Sarida.
Sementara itu, terkait teknis penyaluran, Manager Dukungan Umum Kantor Pos cabang Kotamobagu Meifa Deapati mengatakan, pihaknya menggunakan tiga sistem. Pertama, pembayaran melalui loket atau outlet kantor pos cabang. (Baca juga: Siapkan Bekal dan Modal, Kemendikbud Dorong Mahasiswa Jadi Wirausahawan Muda )
Kedua, membentuk komunitas dan menjadwalkan dengan aparatur setempat, dan ketiga, pengantaran langsung kepada penerima bantuan yang menderita sakit, renta, disabilitas, serta yang beralamat di wilayah 3T (tertinggal, terpencil, terbelakang).
“Kendala yang kami hadapi biasanya soal akses yang sulit ditembus dengan kendaraan seperti bukit, jurang, dan sungai, sehingga terjadi keterlambatan jadwal. Tapi sejauh ini semua masih bisa teratasi dan penyaluran berjalan lancar,” pungkas Meifa
Kepala Dinas Sosial Kotamobagu , Sarida Mokoginta menyebutkan, kendala biasanya ada pada data penerima. “Sampai sekarang masih kami temui penerima ganda. Jika ada nama ganda, biasanya kami kembalikan lagi ke pihak kelurahan untuk diverifikasi ulang,” tuturnya dalam sebuah dialog tentang penyaluran BST bersama perwakilan Kantor Pos cabang Kotamobagu, melalui daring, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Bocah 13 Tahun 'Sergap' Polisi Gadungan yang Rampas Ponselnya )
Selain itu, pihaknya juga masih sering menerima pengaduan dari masyarakat dengan beragam kasus. Salah satunya, ada masyarakat yang pada tahap sebelumnya mendapatkan BST, tapi pada saat pencairan tahap selanjutnya, namanya tidak ada.
“Pengaduan kasus-kasus seperti itu sering kami terima, sebab data penerima BST terus berubah. Solusinya tetap, kami kembalikan ke kelurahan karena disana yang paling tahu persis kondisi masyarakatnya. Jadi diverifikasi ulang di kelurahan,” jelas Sarida.
Sementara itu, terkait teknis penyaluran, Manager Dukungan Umum Kantor Pos cabang Kotamobagu Meifa Deapati mengatakan, pihaknya menggunakan tiga sistem. Pertama, pembayaran melalui loket atau outlet kantor pos cabang. (Baca juga: Siapkan Bekal dan Modal, Kemendikbud Dorong Mahasiswa Jadi Wirausahawan Muda )
Kedua, membentuk komunitas dan menjadwalkan dengan aparatur setempat, dan ketiga, pengantaran langsung kepada penerima bantuan yang menderita sakit, renta, disabilitas, serta yang beralamat di wilayah 3T (tertinggal, terpencil, terbelakang).
“Kendala yang kami hadapi biasanya soal akses yang sulit ditembus dengan kendaraan seperti bukit, jurang, dan sungai, sehingga terjadi keterlambatan jadwal. Tapi sejauh ini semua masih bisa teratasi dan penyaluran berjalan lancar,” pungkas Meifa
(mpw)
tulis komentar anda