Kematian Akibat COVID-19 di Jatim 3.447 Kasus, Tertinggi se-Indonesia
Selasa, 13 Oktober 2020 - 11:57 WIB
SURABAYA - Kasus kematian akibat COVID-19 di Jawa Timur (Jatim), hingga Senin (12/10/2020), masih tetap menjadi yang tertinggi di Indonesia. Dikutip dari laman covid19.go.id menyebutkan, per Senin (12/10/2020) jumlah kematian di Jatim akibat COVID-19 sebanyak 3.447 kasus. Disusul DKI Jakarta sebanyak 1.914 kasus dan Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 1.514 kasus.
Sementara untuk pasien sembuh, DKI Jakarta menduduki peringkat teratas dengan jumlah 72.540 kasus. Diikuti Jatim 40.793 kasus. Jawa Barat (Jabar) berada di urutan ketiga sebanyak 17.700 kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus positif COVID-19, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan jumlah 88.174 kasus. (Bagus: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Disusul Jatim dengan jumlah 47.280 kasus dan Jabar 27.552 kasus. Meski begitu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa Jatim berhasil menunjukkan perbaikan dalam pengendalian penyebaran COVID-19.
Hal itu, kata dia, patut untuk dijadikan percontohan penanganan dan pengendalian COVID-19 secara nasional. "Meskipun pengendalian COVID-19 di Jawa Timur menunjukkan hasil menggembirakan, kami minta semua pihak tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan," katanya, Selasa (13/10/2020).(Bagus: Sepekan Ini Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Kota Malang Tinggi )
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas COVID-19 Pusat, per tanggal 12 Oktober 2020, tidak ada lagi zona merah di Jatim. Begitu pun dengan perkembangan kasus aktif di Jatim yang terus mengalami penurunan sampai hari ini Senin (12/10/2020) tersisa 3.040 kasus aktif atau setara dengan 6.43%. Presentase ini jauh dibawah prosentase kasus aktif nasional yakni 19,68%.
"Selain itu, persentase kesembuhan Jatim juga termasuk tertinggi di Pulau Jawa, yakni mencapai 86,28%. Sedangkan prosentase kematian di Jawa Timur cenderung melandai dalam dua bulan terakhir yakni di kisaran 7,29%," ujar Khofifah.
Sementara untuk pasien sembuh, DKI Jakarta menduduki peringkat teratas dengan jumlah 72.540 kasus. Diikuti Jatim 40.793 kasus. Jawa Barat (Jabar) berada di urutan ketiga sebanyak 17.700 kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus positif COVID-19, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan jumlah 88.174 kasus. (Bagus: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Disusul Jatim dengan jumlah 47.280 kasus dan Jabar 27.552 kasus. Meski begitu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa Jatim berhasil menunjukkan perbaikan dalam pengendalian penyebaran COVID-19.
Hal itu, kata dia, patut untuk dijadikan percontohan penanganan dan pengendalian COVID-19 secara nasional. "Meskipun pengendalian COVID-19 di Jawa Timur menunjukkan hasil menggembirakan, kami minta semua pihak tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan," katanya, Selasa (13/10/2020).(Bagus: Sepekan Ini Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Kota Malang Tinggi )
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas COVID-19 Pusat, per tanggal 12 Oktober 2020, tidak ada lagi zona merah di Jatim. Begitu pun dengan perkembangan kasus aktif di Jatim yang terus mengalami penurunan sampai hari ini Senin (12/10/2020) tersisa 3.040 kasus aktif atau setara dengan 6.43%. Presentase ini jauh dibawah prosentase kasus aktif nasional yakni 19,68%.
"Selain itu, persentase kesembuhan Jatim juga termasuk tertinggi di Pulau Jawa, yakni mencapai 86,28%. Sedangkan prosentase kematian di Jawa Timur cenderung melandai dalam dua bulan terakhir yakni di kisaran 7,29%," ujar Khofifah.
(don)
tulis komentar anda