Waspada, Era New Normal Bisa Berdampak Negatif pada Kesehatan Mata
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 15:22 WIB
BOGOR - Pandemi COVID-19 telah membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ( New Normal ) dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Era new normal bisa berdampak pada kesehatan mata .
"Dengan adanya panduan social distancing, kini sebagian besar fungsi pekerjaan dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring," kata Marketing Manager PT LAPI Laboratories, produsen suplemen mata Eyevit, Heskhel Wijaya, kepada SINDOnews, Jumat (9/10/2020). (Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Objek Wisata Sumaru Endo Dibenahi )
Sejak pandemi berlangsung, kata Heskhel. kegiatan dan interaksi digital di semua jenjang umur meningkat secara signifikan. Berdasarkan survey dari Global Web Index pada pengguna internet berumur 16-64 tahun di 17 negara, peningkatan penggunaan gawai terbanyak adalah smartphone (76%), laptop (45%), dan Smart TV (34%). Hal ini disebabkan karena masyarakat di seluruh dunia menonton lebih banyak film secara online (57%), aktif lebih lama di media sosial (47%), serta meningkatkan frekuensi penggunaan aplikasi percakapan (46%). (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light )
"Penggunaan layar yang terlalu lama saat New Normal ini seperti ketika harus meeting online dan belajar online bisa mengakibatkan sindrom keletihan mata digital (asthenopia) dan meningkatkan risiko rabun jauh (miopia)," jelas dia.
Berdasarkan data Optometry Australia pada tahun 2018, kata Heskhel, sebanyak 90% pengguna gawai digital mengalami asthenopia dengan gejala-gejala seperti mata kering, mata merah, iritasi, pandangan blur, sakit kepala, hingga kesulitan fokus.
“Pada saat New Normal ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata, terutama karena mata adalah salah satu indera terpenting yang mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari kita. Kesehatan mata sangat penting untuk dijaga selama New Normal ini,” kata Heskhel.
Beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, seperti menjaga jarak antara mata dan layar minimal 30 cm, memeriksakan mata secara rutin minimal setahun sekali, dan menerapkan metode 20-20.
"Metode 20:20 berarti setiap 20 menit anak atau orang dewasa melihat layar, mereka harus mengambil istirahat selama 20 detik dan melihat objek yang jauh (dengan jarak minimal 6 meter). Hal ini berguna untuk melatih kelenturan mata dan mengurangi kelelahan mata digital," jelas Heskhel.
Untuk menjaga kesehatan mata, kata Heskhel, anak-anak dan orang dewasa juga dapat mengkonsumsi suplemen mata seperti Eyevit secara rutin. Formula Eyevit menggunakan bahan alam dan mengandung 8 nutrisi penting yang sangat dibutuhkan mata, yaitu: Bilberry dengan antioksidan yang tinggi, Lutein, Zeaxanthin, Retinol, BetaCaroten, Vitamin E, Selenium dan Zinc. Eyevit juga sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI.
"Dengan adanya panduan social distancing, kini sebagian besar fungsi pekerjaan dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring," kata Marketing Manager PT LAPI Laboratories, produsen suplemen mata Eyevit, Heskhel Wijaya, kepada SINDOnews, Jumat (9/10/2020). (Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Objek Wisata Sumaru Endo Dibenahi )
Sejak pandemi berlangsung, kata Heskhel. kegiatan dan interaksi digital di semua jenjang umur meningkat secara signifikan. Berdasarkan survey dari Global Web Index pada pengguna internet berumur 16-64 tahun di 17 negara, peningkatan penggunaan gawai terbanyak adalah smartphone (76%), laptop (45%), dan Smart TV (34%). Hal ini disebabkan karena masyarakat di seluruh dunia menonton lebih banyak film secara online (57%), aktif lebih lama di media sosial (47%), serta meningkatkan frekuensi penggunaan aplikasi percakapan (46%). (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light )
"Penggunaan layar yang terlalu lama saat New Normal ini seperti ketika harus meeting online dan belajar online bisa mengakibatkan sindrom keletihan mata digital (asthenopia) dan meningkatkan risiko rabun jauh (miopia)," jelas dia.
Berdasarkan data Optometry Australia pada tahun 2018, kata Heskhel, sebanyak 90% pengguna gawai digital mengalami asthenopia dengan gejala-gejala seperti mata kering, mata merah, iritasi, pandangan blur, sakit kepala, hingga kesulitan fokus.
“Pada saat New Normal ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata, terutama karena mata adalah salah satu indera terpenting yang mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari kita. Kesehatan mata sangat penting untuk dijaga selama New Normal ini,” kata Heskhel.
Beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, seperti menjaga jarak antara mata dan layar minimal 30 cm, memeriksakan mata secara rutin minimal setahun sekali, dan menerapkan metode 20-20.
"Metode 20:20 berarti setiap 20 menit anak atau orang dewasa melihat layar, mereka harus mengambil istirahat selama 20 detik dan melihat objek yang jauh (dengan jarak minimal 6 meter). Hal ini berguna untuk melatih kelenturan mata dan mengurangi kelelahan mata digital," jelas Heskhel.
Untuk menjaga kesehatan mata, kata Heskhel, anak-anak dan orang dewasa juga dapat mengkonsumsi suplemen mata seperti Eyevit secara rutin. Formula Eyevit menggunakan bahan alam dan mengandung 8 nutrisi penting yang sangat dibutuhkan mata, yaitu: Bilberry dengan antioksidan yang tinggi, Lutein, Zeaxanthin, Retinol, BetaCaroten, Vitamin E, Selenium dan Zinc. Eyevit juga sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI.
tulis komentar anda