Logo Branding Cagar Biosfer Komodo Resmi Diluncurkan
Rabu, 07 Oktober 2020 - 09:01 WIB
(Baca juga: Hari Ini, Buruh di Jabar Ancam Kerahkan Masa Lebih Besar )
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BOPLBF yang telah menginisiasi beberapa diskusi untuk terbentuknya logo ini dengan berbagai lembaga dan narasumber. Sehingga pada tanggal 25 Agustus 2020, kita mengambil keputusan final mengenai Cagar Biosfer Komodo . Ke depannya kami harapkan logo ini dapat hadir disetiap materi komunikasi Cagar Biosfer Komodo untuk membangun citra yang konsisten," ujarnya.
Ismail Rusdi juga menjelaskan, bentuk dasar logo ini merupakan interpretasi dari semangat CB Komodo untuk menghadirkan keseimbangan antara manusia dengan alam melalui cara hidup yang berkelanjutan. komposisi berbentuk lingkaran merupakan lambang dari bumi, keutuhan dan siklus yang mengikuti seluruh elemen CB Komodo .
"Diharapkan logo ini bisa lebih mudah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian kepada CB Komodo dan menjadikannya top of mind, baik wisatawan nusantara atau wisatawan mancanegara," katanya. (Baca juga: Ada Bilik Sambat Online, Warga Surabaya Bisa Sambat ke Armuji )
Sementara itu, Kepala Taman Nasional Komodo , Lukita Awang menjelaskan, dengan rapat dan langkah bertahap dalam membangun branding cagar biosfer akhirnya menghasilkan logo Cagar Biosfer ini.
"Semoga dengan logo ini membuat kita merasa memiliki. Dan saya mengajak Mari kita bersatu bersama-sama menjaga pariwisata labuan bajo khususnya Taman Nasional Komodo bersama keragamannya dengan semangat yang telah tergambar di logo cagar biosfer ini," ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Pulau Komodo ditetapkan sebagai wilayah Cagar Biosfer sejak tahun 1977 oleh UNESCO, tahun 1980 ditetapkan sebagai Taman Nasional. Tahun 1991 sebagian situs warisan dunia kemudian tahun 2011 sebagai new 7 wonders.
(Baca juga: Dorong UKM Kreatif dan Inovatif, Jateng Beri Anugerah Siddhakarya )
Zonasi Cagar Biosfer Komodo meliputi kawasan seluas 1,118,003 hektar mencakup yang terbagi pada tiga zona pemanfaatan. Pertama zona inti seluas 173.300 hektar, kedua zona penyangga seluas 288.353 hektar, dan ketiga zona transisi 656.341 hektare.
Sistem zonasi cagar biosfer tersebut telah sesuai dengan kategori sistem zonasi berdasar Statuta frame work of WNBR (World Network of Biosphere Reserve).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BOPLBF yang telah menginisiasi beberapa diskusi untuk terbentuknya logo ini dengan berbagai lembaga dan narasumber. Sehingga pada tanggal 25 Agustus 2020, kita mengambil keputusan final mengenai Cagar Biosfer Komodo . Ke depannya kami harapkan logo ini dapat hadir disetiap materi komunikasi Cagar Biosfer Komodo untuk membangun citra yang konsisten," ujarnya.
Ismail Rusdi juga menjelaskan, bentuk dasar logo ini merupakan interpretasi dari semangat CB Komodo untuk menghadirkan keseimbangan antara manusia dengan alam melalui cara hidup yang berkelanjutan. komposisi berbentuk lingkaran merupakan lambang dari bumi, keutuhan dan siklus yang mengikuti seluruh elemen CB Komodo .
"Diharapkan logo ini bisa lebih mudah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian kepada CB Komodo dan menjadikannya top of mind, baik wisatawan nusantara atau wisatawan mancanegara," katanya. (Baca juga: Ada Bilik Sambat Online, Warga Surabaya Bisa Sambat ke Armuji )
Sementara itu, Kepala Taman Nasional Komodo , Lukita Awang menjelaskan, dengan rapat dan langkah bertahap dalam membangun branding cagar biosfer akhirnya menghasilkan logo Cagar Biosfer ini.
"Semoga dengan logo ini membuat kita merasa memiliki. Dan saya mengajak Mari kita bersatu bersama-sama menjaga pariwisata labuan bajo khususnya Taman Nasional Komodo bersama keragamannya dengan semangat yang telah tergambar di logo cagar biosfer ini," ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Pulau Komodo ditetapkan sebagai wilayah Cagar Biosfer sejak tahun 1977 oleh UNESCO, tahun 1980 ditetapkan sebagai Taman Nasional. Tahun 1991 sebagian situs warisan dunia kemudian tahun 2011 sebagai new 7 wonders.
(Baca juga: Dorong UKM Kreatif dan Inovatif, Jateng Beri Anugerah Siddhakarya )
Zonasi Cagar Biosfer Komodo meliputi kawasan seluas 1,118,003 hektar mencakup yang terbagi pada tiga zona pemanfaatan. Pertama zona inti seluas 173.300 hektar, kedua zona penyangga seluas 288.353 hektar, dan ketiga zona transisi 656.341 hektare.
Sistem zonasi cagar biosfer tersebut telah sesuai dengan kategori sistem zonasi berdasar Statuta frame work of WNBR (World Network of Biosphere Reserve).
tulis komentar anda