Bacakan Pleidoi, Sekjen Sunda Empire Rangga Sasana Minta Bebas, Ini Alasannya

Selasa, 06 Oktober 2020 - 14:24 WIB
Sidang perkara Sunda Empire digelar secara virtual di PN Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
BANDUNG - Tiga terdakwa perkara Sunda Empire , Nasri Banks, R Ratna Ningrum, dan Ki Ageng Raden Rangga Sasana, mengajukan pleidoi atau nota keberatan atas tuntuan jaksa penuntut umum (JPU), Selasa (6/10/2020).

Sidang yang berlangsung secara virtual di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusu Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung itu, menggendakan pembcaan pleidoi. Persidangan hanya dihadiri tim kuasa hukum, majelis hakim, dan jaksa penuntut umum. (BACA JUGA: Dituntut 4 Tahun Penjara, 3 Petinggi Sunda Empire Ajukan Pembelaan )

Sedangkan ketiga terdakwa, Nasri Banks yang menjabat perdana menteri, R Ratna Ningrum yang bergelar Kaisar, dan Rangga Sasana yang memegang jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire itu tetap berada di rumah tahanan (rutan) Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta. (BACA JUGA: Malang Benar, Pria di Bandung Tewas Dibacok Pencuri yang Satroni Rumahnya )

Pihak-pihak yang bersidang dihubungkan dengan video confference yang disiapkan pihak PN Bandung. Sekjen Sunda Empire Raden Rangga Sasana membacakan nota keberatan atau pleidoi atas tuntutan jaksa. Dalam pleidoinya, Rangga mengaku hanya korban dan minta dibebaskan. (BACA JUGA: Diduga Tak Dapat Proyek, Pria di Bandung Bawa Ular dan Bentak Kepala Dinas )

"Saya adalah korban maka saya mohon kepada majelis, kepada dewan jaksa membebaskan saya dari perkara hukum yang dituduhkan. Majelis yang mulia, saya sesungguhnya tidak layak dihukum atau dipenjara dari apa yang diperbuat. Saya mohon ke dewan jaksa, dewan hakim, majelis pengadilan untuk membebaskan saya dari dakwana dan tuntutan," kata Rangga yang membacakan pleidoinya.



Rangga mengemukakan, dirinya merupakan korban dari perselisihan antara perdana menteri Sunda Empire Nasri Banks dengan pelapor Ketua Majelis Adat Sunda Mochamad Ari Mulia.

Selain itu, menurut Rangga, perkara ini karena ada persilangan pendapat terkait sejarah Sunda Empire. "Perseteruan tersebut dalam hal hukum yang dituntutkan keadaan saya menurut saya adalah kedua belah pihak ada perbedaan kesalahpahaman dan pandangan ilmu pengetahuan dan sejarah antara lain Suku Sunda dan Sunda Empire yang dibawa dan punya pandangan sejarah di bidang masing-masing yang berbeda," ujar Rangga.

Rangga mengaku tak tahu lebih dalam soal kelompok Sunda Empire. Bahkan termasuk soal keuangan kelompok yang mengaku sebagai pemilik kekuasaan dan tatanan dunia.

Bahkan Rangga juga mengaku tak tahu soal biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu dan Rp600 ribu untuk seragam yang dipungut dari anggota Sunda Empire. "Saya tidak tahu bagaimana keuangan dan tidak tahu keuangan Sunda Empire," tutur dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More