Ketrampilan Bahasa Inggris Permudah Masyarakat Desa Cari Kerja

Selasa, 06 Oktober 2020 - 07:53 WIB
Pengajaran Bahasa Inggris pada masyarakat desa. Foto/Ist
SUMENEP - Mencari pekerjaan di era perdagangan bebas antarnegara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), memang cukup banyak syarat. Selain skill, jenjang pendidikan dan sertifikasi, kemampuan ber bahasa Inggris juga menjadi salah satu penentu seseorang diterima atau tidak dalam sebuah perusahaan.

(Baca juga: Gelombang Dukungan Menangkan Kotak Kosong Menguat di Raja Ampat )

Di sisi lain, terutama bagi masyarakat pedesaan, Bahasa Inggris belum begitu familiar. Bahkan ada sekolah yang tidak mengajarkan bahasa internasional ini pada peserta didiknya. Salah satunya terdapat di Sekolah Dasar (SD) di Desa Banaresep Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.



Muthia, salah satu anggota English Department Student Association (EDSA) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mengatakan, siswa SD di desa tersebut selama ini belum mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris . Namun diganti pelajaran daerah yang sarat muatan lokal.

Untuk itu, ia bersama tim melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dengan mangajarkan bahasa inggris kepada siswa SD di Desa Banaresep Timur. "Pelajaran Bahasa Inggris sendiri termasuk pelajaran yang masuk muatan lokal. Tapi diganti pelajaran bahasa daerah muatan lokal," katanya.

(Baca juga: Konflik Keluarga, Pria 48 Tahun Jatuh ke Jurang Sedalam 50 Meter )

Padahal, lanjut Muthia, kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan oleh generasi yang hidup pada era persaingan bebas seperti saat ini. Bahasa Inggris juga memudahkan masyarakat desa, khususnya Banaresep Timur dalam memperoleh perkerjaan. "Saat ini Bahasa Inggris menjadi bahasa global yang membantu masyarakat dalam memperoleh perkerjaan," ucapnya.

Langkah kongkritpun disiapkan oleh mahasiswa dari EDSA Unusa. Mereka membentuk kelompok belajar inti untuk mendapat pembelajaran bahasa Inggris lebih awal. Kelompok itu diharapan nantinya bisa membantu mengajarkan kembali kepada peserta yang lain. (Baca juga: Kades Nita Hamili Stafnya Sendiri, Warga Desa Marah )

Muthia menegaskan, proses pendampingan masyarakat desa ini tidak terputus. Ke depan pihalnya akan terus membimbing siswa secara dalam jaringan (daring) melalui aplikasi zoom. "Jadi ini lebih efektif untuk pengajaran Bahasa Inggris ," tandasnya.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content