Geliat Wisata Gunung Bromo di Tengah Pandemi COVID-19
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 21:16 WIB
Diapun mengapresiasi pihak pengelola yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua pengunjung dan penjual diwajibkan mengenakan masker. Dari para wisatawan juga sudah tertib untuk menjaga jaga. Di tiap warung dan tempat oleh-oleh maupun souvenir, juga sudah disiapkan tempat mencuci tangan dengan air mengalir. “Saya harap ditengah pandemi COVID-19, wisata Gunung Bromo bisa kembali bangkit,” ujar perempuan berambut lurus ini.(Baca juga : Besok, KLHK Mulai Buka Kawasan Gunung Bromo untuk Wisatawan )
Pengelola Gunung Bromo, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), kembali membuka tempat wisata ini pada 28 Agustus 2020 setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak 19 Maret 2020. Sejak dibuka pada 28 Agustus 2020, jumlah pengunjung dibatasi 20 persen dari total kapasitas daya tampung atau sebanyak 739 orang per hari.
Dari total kuota 20% itu dibagi untuk Penanjakan sebanyak 178 orang per hari dari total kapasitas 892 orang, wilayah Bukit Cinta sebanyak 28 orang per hari dari total kapasitas 141 orang, dan Bukit Kedaluh yang diperbolehkan 86 orang per hari dari total kapasitas 434 orang.Kemudian, kawasan Savana Teletubbies maksimal 347 orang per hari dari total kapasitas 1.735 orang, dan kawasan Mentigen 100 orang per hari dari total kapasitas 500 orang.
"Setelah dua pekan pembukaan Gunung Bromo, zudah kami evaluasi dan hasilnya bagus. Artinya tidak ada klaster penularan COVID-19. Kalau di awal dibuka 20% pengunjung, sejak sepekan lalu sudah 40%. Pekan depan dievaluasi lagi dan diharapkan tetap bagus. Sehingga jumlah pengunjung bisa sampai 50%," kata Kepala BB-TNBTS John Kenedie.(Baca juga : Salip China, Turis Timor Leste dan Malaysia Paling Banyak Kunjungi Indonesia )
Dia mengatakan, reaktivasi wisata alam Gunung Bromo ini tetap menerapkan normal baru, terutama sistem pembelian tiket secara daring. Tiket hanya bisa diperoleh dengan memesan di laman bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Sehingga hanya pemesan daring yang boleh masuk ke area Gunung Bromo.
Wisatawan juga wajib menyertakan surat keterangan sehat dan bebas infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dari puskesmas, termasuk pengecekan suhu tubuh maksimal 37,3 derajat Celcius. "Kita berharap ekonomi rakyat di Gunung Bromo kembali pulih," pungkas John Kenedie.
Pengelola Gunung Bromo, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), kembali membuka tempat wisata ini pada 28 Agustus 2020 setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak 19 Maret 2020. Sejak dibuka pada 28 Agustus 2020, jumlah pengunjung dibatasi 20 persen dari total kapasitas daya tampung atau sebanyak 739 orang per hari.
Dari total kuota 20% itu dibagi untuk Penanjakan sebanyak 178 orang per hari dari total kapasitas 892 orang, wilayah Bukit Cinta sebanyak 28 orang per hari dari total kapasitas 141 orang, dan Bukit Kedaluh yang diperbolehkan 86 orang per hari dari total kapasitas 434 orang.Kemudian, kawasan Savana Teletubbies maksimal 347 orang per hari dari total kapasitas 1.735 orang, dan kawasan Mentigen 100 orang per hari dari total kapasitas 500 orang.
"Setelah dua pekan pembukaan Gunung Bromo, zudah kami evaluasi dan hasilnya bagus. Artinya tidak ada klaster penularan COVID-19. Kalau di awal dibuka 20% pengunjung, sejak sepekan lalu sudah 40%. Pekan depan dievaluasi lagi dan diharapkan tetap bagus. Sehingga jumlah pengunjung bisa sampai 50%," kata Kepala BB-TNBTS John Kenedie.(Baca juga : Salip China, Turis Timor Leste dan Malaysia Paling Banyak Kunjungi Indonesia )
Dia mengatakan, reaktivasi wisata alam Gunung Bromo ini tetap menerapkan normal baru, terutama sistem pembelian tiket secara daring. Tiket hanya bisa diperoleh dengan memesan di laman bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Sehingga hanya pemesan daring yang boleh masuk ke area Gunung Bromo.
Wisatawan juga wajib menyertakan surat keterangan sehat dan bebas infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dari puskesmas, termasuk pengecekan suhu tubuh maksimal 37,3 derajat Celcius. "Kita berharap ekonomi rakyat di Gunung Bromo kembali pulih," pungkas John Kenedie.
(nun)
tulis komentar anda