Awasi Pilkada, Bawaslu Gunungkidul Siapkan Ribuan Pengawas Perempuan
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 06:34 WIB
GUNUNGKIDUL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul menyiapkan ribuan perempuan untuk terlibat dalam pengawasan Pilkada 2020 .
Ditargetkan sebanyak 1.431 perempuan bergabung dalam pengawasan melalui Gerakan Perempuan Mengawasi (GPM).
"Selama ini model pengawasan direkrut dan sedikit melibatkan perempuan, kami mencoba membangun gerakan pengawasan dengan keterlibatan penuh kaum perempuan, karena ada dua anggota Bawaslu perempuan yang jadi inisiator gerakan ini" terang Ketua Bawaslu Gunungkidul Tri Asmiyanto kepada wartawan Jumat (2/10/2020).
Dijelaskannya pihaknya telah launching GPM ini. Gerakan yang saat ini sudah beranggotakan 536 relawan perempuan ini diharapkan menjadi kekuatan baru Bawaslu untuk pengawasan Pilkada. "Kami targetkan satu dusun satu pengawas perempuan," tandasnya. (BACA JUGA: Mengenang Amir Hamzah, Tokoh Pujangga Baru yang Ditangkap dan Dihabisi Pasukan Pesindo)
Salah satu inisiator GPM Rini Iswandari mengatakan, gerakan ini hasil diskusi dirinya dengan anggota Bawaslu Gunungkidul, Rosita. Keduanya mencoba mendesain gerakan pengawasan dengan perspektif gender.
"Ini upaya untuk menggaet kaum perempuan bisa terlibat dalam pengawasan Pilkada Gunungkidul . Namun demikian mereka harus nonpartisan sehingga bisa netral dalam pengawasan," ulasnya.
Sementara Rosita mengakui GPM yang digagas Bawaslu Gunungkidul ini merupakan gagasan pertama kali di Indonesia. Bahkan sudah diakui Bawaslu RI dan akan dijadikan inspirasi guna mendorong Bawaslu lain di Indonesia. (BACA JUGA: Operasi Yustisi 2020 Pencegahan Covid-19)
"Mudah - mudahan ini menjadi angin segar demokrasi, terutama pengawasan Pilkada," pungkasnya.
Ditargetkan sebanyak 1.431 perempuan bergabung dalam pengawasan melalui Gerakan Perempuan Mengawasi (GPM).
"Selama ini model pengawasan direkrut dan sedikit melibatkan perempuan, kami mencoba membangun gerakan pengawasan dengan keterlibatan penuh kaum perempuan, karena ada dua anggota Bawaslu perempuan yang jadi inisiator gerakan ini" terang Ketua Bawaslu Gunungkidul Tri Asmiyanto kepada wartawan Jumat (2/10/2020).
Dijelaskannya pihaknya telah launching GPM ini. Gerakan yang saat ini sudah beranggotakan 536 relawan perempuan ini diharapkan menjadi kekuatan baru Bawaslu untuk pengawasan Pilkada. "Kami targetkan satu dusun satu pengawas perempuan," tandasnya. (BACA JUGA: Mengenang Amir Hamzah, Tokoh Pujangga Baru yang Ditangkap dan Dihabisi Pasukan Pesindo)
Salah satu inisiator GPM Rini Iswandari mengatakan, gerakan ini hasil diskusi dirinya dengan anggota Bawaslu Gunungkidul, Rosita. Keduanya mencoba mendesain gerakan pengawasan dengan perspektif gender.
"Ini upaya untuk menggaet kaum perempuan bisa terlibat dalam pengawasan Pilkada Gunungkidul . Namun demikian mereka harus nonpartisan sehingga bisa netral dalam pengawasan," ulasnya.
Sementara Rosita mengakui GPM yang digagas Bawaslu Gunungkidul ini merupakan gagasan pertama kali di Indonesia. Bahkan sudah diakui Bawaslu RI dan akan dijadikan inspirasi guna mendorong Bawaslu lain di Indonesia. (BACA JUGA: Operasi Yustisi 2020 Pencegahan Covid-19)
"Mudah - mudahan ini menjadi angin segar demokrasi, terutama pengawasan Pilkada," pungkasnya.
(vit)
tulis komentar anda