Pj Wali Kota Minta Tim Ahli RTRW Tinjau Lokasi Pembangunan Twin Tower
Kamis, 01 Oktober 2020 - 21:59 WIB
MAKASSAR - Penjabat Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin meminta Tim Ahli Rencana Tata Ruanng Wilayah RTRW Kota Makassar melakukan peninjauan terhadap wilayah Center Point of Indonesia (CPI) .
Pasalnya, Rudy menginginkan adanya keterpaduan pembangunan dalam wilayah CPI khusus pembangunan twin tower , antara pemkot Makassar dan pemprov Sulsel.
"Insyallah groundbreaking atau peletakan batu pertama twin tower digelar akhir Oktober ini. Kita tidak ingin adanya polemik nanti yang bisa menghambat pembangunan ini," kata Rudy menerima Tim Ahli RTRW Kota Makassar di rujab Wali Kota Makassar, Kamis (1/10/2020).
Rudy menjelaskan, twin tower atau menara kembar pemprov Sulsel bakal menjadi ikon baru Kota Makassar. Pasalnya gedung yang akan dibangun 36 lantai itu digadang-gadang menjadi gedung tertinggi di kawasan timur Indonesia (KTI).
"Di sana nanti wilayah perkantoran seperti kantor Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel . Tak hanya itu, di sana juga nantinya ada mal dan hotel. Nantinya Twin Tower ini menjadi barometer pembangunan pemerintahan daerah di Indonesia," jelasnya.
Sementara iu, Koordinator Tim Ahli RTRW Kota Makassar, Prof Ananto mengatakan, pihaknya segera melakukan peninjauan kembali RTRW twin tower untuk melihat apakah pembangunan tersebut sesuai aturan, baik yang berlaku secara nasional, provinsi, maupun pemerintahan daerah.
"Segera kita menggelar rapat. Semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pihak swasta dan masyarakat kita akan panggil. Dari peninjauan itu, apakah ada revisi atau tidak," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan twin tower harus mendapatkan dukungan seluruh pihak. Mengingat, pembangunan twin tower bisa menjadi peningkatan ivestasi dan lapangan kerja di Kota Makassar.
"Ke depannya Kota Makassar bisa sesuai dengan visi dan misinya terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan investasi. Berarti lebih banyak lapangan kerja. Namun yang paling penting juga tetap menjaga kualitas lingkungan hidup," pungkasnya.
Pasalnya, Rudy menginginkan adanya keterpaduan pembangunan dalam wilayah CPI khusus pembangunan twin tower , antara pemkot Makassar dan pemprov Sulsel.
"Insyallah groundbreaking atau peletakan batu pertama twin tower digelar akhir Oktober ini. Kita tidak ingin adanya polemik nanti yang bisa menghambat pembangunan ini," kata Rudy menerima Tim Ahli RTRW Kota Makassar di rujab Wali Kota Makassar, Kamis (1/10/2020).
Rudy menjelaskan, twin tower atau menara kembar pemprov Sulsel bakal menjadi ikon baru Kota Makassar. Pasalnya gedung yang akan dibangun 36 lantai itu digadang-gadang menjadi gedung tertinggi di kawasan timur Indonesia (KTI).
"Di sana nanti wilayah perkantoran seperti kantor Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel . Tak hanya itu, di sana juga nantinya ada mal dan hotel. Nantinya Twin Tower ini menjadi barometer pembangunan pemerintahan daerah di Indonesia," jelasnya.
Sementara iu, Koordinator Tim Ahli RTRW Kota Makassar, Prof Ananto mengatakan, pihaknya segera melakukan peninjauan kembali RTRW twin tower untuk melihat apakah pembangunan tersebut sesuai aturan, baik yang berlaku secara nasional, provinsi, maupun pemerintahan daerah.
"Segera kita menggelar rapat. Semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pihak swasta dan masyarakat kita akan panggil. Dari peninjauan itu, apakah ada revisi atau tidak," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan twin tower harus mendapatkan dukungan seluruh pihak. Mengingat, pembangunan twin tower bisa menjadi peningkatan ivestasi dan lapangan kerja di Kota Makassar.
"Ke depannya Kota Makassar bisa sesuai dengan visi dan misinya terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan investasi. Berarti lebih banyak lapangan kerja. Namun yang paling penting juga tetap menjaga kualitas lingkungan hidup," pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda