Krisis Air Bersih, Polres Sragen Bantu Warga Kecamatan Tangen
Kamis, 01 Oktober 2020 - 11:34 WIB
SRAGEN - Akibat kekeringan yang berkepanjangan, ratusan warga di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen , saling berebut bantuan air bersih dari Polres Sragen. (Baca juga: IRT, Pengangguran, dan Satpam Ditangkap Polisi Gara-gara Narkoba )
Selama ini warga terpaksa mengkonsumsi air bersih dari air sumur di tengah sawah yang berjarak 3 km dari pemukiman. Sedangkan bantuan dari pemerintah daerah setempat justru tidak kunjung datang.
Menurut Warsono, warga Sidodadi RT 8 Kelurahan Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen , mengatakan, kekeringan terus terjadi setiap tahunnya di beberapa wilayah Kabupaten Sragen . Bahkan di Kecamatan Tangen ini warga mengalami kekurangan air bersih sejak empat bulan yang lalu.
"Sejak empat bulan lalu sudah tidak ada air. Sumur rata-rata kedalamannya lebih dari 20 meter. Itupun tidak ada airnya. Kalaupun ada ya kecil sekali. Hampir semua sumur di utara Bengawan Solo kering," ujarnya.
(Baca juga: BNN, Polisi, dan TNI Temukan 6 Hektare Ladang Ganja di Madina )
Saat menerima bantuan air bersih "Andum Tirta" dari keluarga besar Polres Sragen , Warsono mengucapkan banyak terimakasih, karena sangat terbantu. Selama ini terpaksa mengambil air dimanapun lokasinya. "Dimana ada sumur ngangsu (ambil air) di situlah. Pakai jirigen dibawa pakai sepeda," terangnya.
Bahkan akibat terlalu sulitnya mendapatkan air bersih, dia bersama warga lain rela mengambil air sampai ke desa lain. "Saya warga Katelan, tapi ambil air ke wilayah Dukuh. Ambil di sendang atau sumur umum. Jaraknya sekitar 1,5 km," ucapnya.
Warsono mengaku, untuk mencukupi air bersih sumber mata air tidak mencukupi. Bagi mereka yang mempunyai uang beli air satu tangki Rp250-300 ribu kapasitas 5000 liter. "Ya ada yg beli, bagi yang mampu, terus buat penampungan pakai terpal.," tuturnya.
Selama ini warga terpaksa mengkonsumsi air bersih dari air sumur di tengah sawah yang berjarak 3 km dari pemukiman. Sedangkan bantuan dari pemerintah daerah setempat justru tidak kunjung datang.
Menurut Warsono, warga Sidodadi RT 8 Kelurahan Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen , mengatakan, kekeringan terus terjadi setiap tahunnya di beberapa wilayah Kabupaten Sragen . Bahkan di Kecamatan Tangen ini warga mengalami kekurangan air bersih sejak empat bulan yang lalu.
"Sejak empat bulan lalu sudah tidak ada air. Sumur rata-rata kedalamannya lebih dari 20 meter. Itupun tidak ada airnya. Kalaupun ada ya kecil sekali. Hampir semua sumur di utara Bengawan Solo kering," ujarnya.
(Baca juga: BNN, Polisi, dan TNI Temukan 6 Hektare Ladang Ganja di Madina )
Saat menerima bantuan air bersih "Andum Tirta" dari keluarga besar Polres Sragen , Warsono mengucapkan banyak terimakasih, karena sangat terbantu. Selama ini terpaksa mengambil air dimanapun lokasinya. "Dimana ada sumur ngangsu (ambil air) di situlah. Pakai jirigen dibawa pakai sepeda," terangnya.
Bahkan akibat terlalu sulitnya mendapatkan air bersih, dia bersama warga lain rela mengambil air sampai ke desa lain. "Saya warga Katelan, tapi ambil air ke wilayah Dukuh. Ambil di sendang atau sumur umum. Jaraknya sekitar 1,5 km," ucapnya.
Warsono mengaku, untuk mencukupi air bersih sumber mata air tidak mencukupi. Bagi mereka yang mempunyai uang beli air satu tangki Rp250-300 ribu kapasitas 5000 liter. "Ya ada yg beli, bagi yang mampu, terus buat penampungan pakai terpal.," tuturnya.
tulis komentar anda