Terdampak Pandemi, Warga Pandeglang Kembali Terima BST lewat PT Pos
Rabu, 30 September 2020 - 23:46 WIB
PANDEGLANG - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama degan PT Pos Indonesia (Persero) telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) . Bantuan tersebut disalaurkan ke semua wilayah melalui PT Pos setempat.
Kepala Kantor Pos Pandeglang, Andri Maulana Agustian mengatakan, Pos Indonesia ditunjuk pemerintah untuk menyelurkan BST kepada warga terdampak COVID-19. Untuk penyaluran, dia mengakui perlu ada koordinasi dengan pihak Dinsos terutama terkait penyesuaian data.
"Kerja sama dengan Dinsos Pandeglang sangat membantu. Koordinasi yang baik, terutama soal akurasi data yang diterima dari pusat, memudahkan penyaluran sampai kepada penerimanya" kata Andri saat acara dialog bertema 'Efektivitas dan Dampak Penyaluran BST,' Selasa (29/9). (Baca juga: Waduh! Sehari 33 Pasien Terkonfirmasi COVID-19, Ruang Isolasi RSUD Tasikmalaya Penuh )
Dia mengatakan, untuk penyaluran tidak ada kesulitan yang berarti, kecuali soal SDM yang terbatas di kantor Pos Pandeglang. Petugas saat ini ada 50 orang. Dengan jumlah tersebut misi pemeritahan BST harus berjalan, tapi operasional kantor juga tetap jalan.
"Jadi kita bentuk Tim Satgas pos untuk menyalurkanya. Semua turun untuk menyalurkan BST, paling hanya menyisakan 3 sampai 5 orang di kantor pos," ujarnya. (Baca juga: Kajian Gempa Megathrust-Tsunami 20 Meter Heboh, Pariwisata Panik )
Pihaknya menurunkan petugas secara estafet dengan tetap menjaga protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah dalam penyaluran BST. Dia menegaskan, Pos Indonesia bukan yang pertama dalam menyalurkan program pemerintah.
Pengalaman menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), pada waktu itu menggunakan kupon. Saat ini dengan majunya teknologi harus bisa memanfaatkannya.
"Dulu masih pakai laptop untuk validasi, sekarang pakai andorid untuk foto penerima bantuan. Supaya seuai dengan data Kemensos. Adanya teknologi ini akurasinya semakin baik," katanya.
Secara SOP pembayaran di kantor pos diawali dengan mendapat surat undangan. Surat undangan itu dibawa untuk pengambilan, apakah di kantor pos atau di komunitas dengan disertai membawa identitas.
Kepala Kantor Pos Pandeglang, Andri Maulana Agustian mengatakan, Pos Indonesia ditunjuk pemerintah untuk menyelurkan BST kepada warga terdampak COVID-19. Untuk penyaluran, dia mengakui perlu ada koordinasi dengan pihak Dinsos terutama terkait penyesuaian data.
"Kerja sama dengan Dinsos Pandeglang sangat membantu. Koordinasi yang baik, terutama soal akurasi data yang diterima dari pusat, memudahkan penyaluran sampai kepada penerimanya" kata Andri saat acara dialog bertema 'Efektivitas dan Dampak Penyaluran BST,' Selasa (29/9). (Baca juga: Waduh! Sehari 33 Pasien Terkonfirmasi COVID-19, Ruang Isolasi RSUD Tasikmalaya Penuh )
Dia mengatakan, untuk penyaluran tidak ada kesulitan yang berarti, kecuali soal SDM yang terbatas di kantor Pos Pandeglang. Petugas saat ini ada 50 orang. Dengan jumlah tersebut misi pemeritahan BST harus berjalan, tapi operasional kantor juga tetap jalan.
"Jadi kita bentuk Tim Satgas pos untuk menyalurkanya. Semua turun untuk menyalurkan BST, paling hanya menyisakan 3 sampai 5 orang di kantor pos," ujarnya. (Baca juga: Kajian Gempa Megathrust-Tsunami 20 Meter Heboh, Pariwisata Panik )
Pihaknya menurunkan petugas secara estafet dengan tetap menjaga protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah dalam penyaluran BST. Dia menegaskan, Pos Indonesia bukan yang pertama dalam menyalurkan program pemerintah.
Pengalaman menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), pada waktu itu menggunakan kupon. Saat ini dengan majunya teknologi harus bisa memanfaatkannya.
"Dulu masih pakai laptop untuk validasi, sekarang pakai andorid untuk foto penerima bantuan. Supaya seuai dengan data Kemensos. Adanya teknologi ini akurasinya semakin baik," katanya.
Secara SOP pembayaran di kantor pos diawali dengan mendapat surat undangan. Surat undangan itu dibawa untuk pengambilan, apakah di kantor pos atau di komunitas dengan disertai membawa identitas.
tulis komentar anda