Kajian Gempa Megathrust-Tsunami 20 Meter Heboh, Pariwisata Panik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kabar terkait hasil kajian Tim Riset Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang gempa megathrust, hingga potensi tsunami 20 meter di kawasan pesisir pantai selatan Jawa, menimbulkan kepanikan pada sektor pariwisata di Provinsi Jawa Barat.
(Baca juga: Mobil Rental untuk Bayar Utang, Pemuda Ini Ditangkap Polisi )
Diketahui, kabar terkait hasil kajian para pakar ITB tersebut, ramai diulas berbagai media dalam beberapa waktu ke belakang. Meski masih bersifat prediksi, namun kabar tersebut nyatanya membuat wisatawan, termasuk para pelaku pariwisata di Jabar panik.
"Hasil kajian mengenai tsunami tersebut memang menyebabkan kepanikan di beberapa pelaku industri pariwisata Jawa Barat dan calon wisatawan. Persepsi yang terbentuk, tsunami akan terjadi sebentar lagi," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik di Bandung, Rabu (30/9/2020).
Selain persepsi yang terbentuk bahwa tsunami bakal terjadi sebentar lagi, Dedi mengakui, adanya indikasi bahwa informasi terkait kajian tersebut menyebar tanpa disertai data yang utuh yang akhirnya menimbulkan kepanikan.
(Baca juga: Sejumlah Tokoh Papua Ingin Otsus Papua Dilanjutkan )
Meski begitu, lanjut Dedi, pihaknya menganggap bahwa hasil kajian tersebut penting. Bahkan, Dedi menegaskan, semua pihak tidak boleh menolak dan mengabaikan hasil kajian tersebut karena dibuat oleh para pakar yang kompeten di bidangnya.
"Kita tidak boleh anti atau menolak mentah-mentah karena ada pakar yang terlibat dalam penelitian. Tugas kita kan menekan potensi kerusakan dan korban jika memang itu terjadi," tegasnya.
"Rencananya, kami juga akan sosialisasi dengan menggandeng para pakar (yang terlibat dalam penelitian), agar informasinya utuh, termasuk menggandeng BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk membahas mitigasi," sambung Dedi.
(Baca juga: Tuduh Tetangganya Dukun Santet, Pria Pasuruan Tega Bunuh Lansia )
(Baca juga: Mobil Rental untuk Bayar Utang, Pemuda Ini Ditangkap Polisi )
Diketahui, kabar terkait hasil kajian para pakar ITB tersebut, ramai diulas berbagai media dalam beberapa waktu ke belakang. Meski masih bersifat prediksi, namun kabar tersebut nyatanya membuat wisatawan, termasuk para pelaku pariwisata di Jabar panik.
"Hasil kajian mengenai tsunami tersebut memang menyebabkan kepanikan di beberapa pelaku industri pariwisata Jawa Barat dan calon wisatawan. Persepsi yang terbentuk, tsunami akan terjadi sebentar lagi," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik di Bandung, Rabu (30/9/2020).
Selain persepsi yang terbentuk bahwa tsunami bakal terjadi sebentar lagi, Dedi mengakui, adanya indikasi bahwa informasi terkait kajian tersebut menyebar tanpa disertai data yang utuh yang akhirnya menimbulkan kepanikan.
(Baca juga: Sejumlah Tokoh Papua Ingin Otsus Papua Dilanjutkan )
Meski begitu, lanjut Dedi, pihaknya menganggap bahwa hasil kajian tersebut penting. Bahkan, Dedi menegaskan, semua pihak tidak boleh menolak dan mengabaikan hasil kajian tersebut karena dibuat oleh para pakar yang kompeten di bidangnya.
"Kita tidak boleh anti atau menolak mentah-mentah karena ada pakar yang terlibat dalam penelitian. Tugas kita kan menekan potensi kerusakan dan korban jika memang itu terjadi," tegasnya.
"Rencananya, kami juga akan sosialisasi dengan menggandeng para pakar (yang terlibat dalam penelitian), agar informasinya utuh, termasuk menggandeng BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk membahas mitigasi," sambung Dedi.
(Baca juga: Tuduh Tetangganya Dukun Santet, Pria Pasuruan Tega Bunuh Lansia )