2,3 Juta Keluarga Bakal Terima Bansos dari Pemprov Jabar
Rabu, 15 April 2020 - 14:14 WIB
BANDUNG - Berdasarkan hasil validasi Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat, sebanyak 2.348.298 keluarga rumah tangga sasaran (KTRS) akan menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemprov Jabar senilai Rp500.000 per bulan.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar, Ferry Sofwan Arif mengatakan, KRTS merupakan sebutan bagi para penerima bansos berupa bahan pokok senilai Rp350.000 dan uang tunai sebesar Rp150.000 tersebut. "Penerima bansos ada 2.348.298 KRTS berdasarkan hasil validasi Dinas Sosial," sebut Ferry, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, pendataan akan dilakukan dua gelombang. Jika pada gelombang pertama ada keluarga miskin dan rentan miskin yang terlewat, maka mereka akan dicatat pada pendataan gelombang kedua.
Ferry juga menyebutkan, penyaluran bantuan akan didahulukan bagi warga terdampak di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Bansos (di Bodebek) akan diberikan kepada 408.934 KRTS dengan alokasi kurang lebih Rp216,7 miliar," sebutnya.
Lebih lanjut Ferry juga menjelaskan, bansos dari Pemprov Jabar tersebut diberikan kepada kelompok A yang belum menerima bantuan dari pemerintah pusat serta sembilan sektor dalam kelompok B dan C. Sembilan sektor itu, yakni pekerja di bidang perdagangan dan jasa, bidang pertanian, pariwisata, transportasi, serta industri yang semuanya berskala usaha mikro dan kecil.
"Selain itu, pemulung, lanjut usia, penyandang disabilitas, dan terakhir, penduduk yang anggota keluarganya terindikasi orang Dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan terinfeksi COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Pos Indonesia Regional V Jabar dan Banten, Helly Siti Halimah mengatakan, distribusi bansos dari Pemprov Jabar akan dipusatkan terlebih dahulu di lima Kantor Pos Pemeriksa (KPrk) di wilayah Bodebek. "Di Bodebek, ada lima Kantor Pos Pemeriksa (KPrk) yaitu di Bogor, Cibinong, Depok, Cikarang, dan Bekasi. Karena ini sifatnya PSBB, kami pusatkan di lima Kantor Pos tersebut," katanya.
"Kerja sama dengan ojol atau opang, mereka akan diarahkan ke lima KPrk itu untuk berikutnya menyalurkan langsung ke alamat-alamat penerima bantuan. Kami berikan kuota kepada ojek, yaitu 30 persen dari kuota yang kami terima," tambahnya.
Pihaknya juga siap mengerahkan 1.185 orang pengantar bersepeda motor, termasuk tambahan armada mobil untuk mendistribusikan bansos dari Pemprov Jabar tersebut. (Baca juga; Pemprov Jabar Tegaskan Perantau Terdampak Corona Terima Bansos )
"Armada kami pun sudah sampai kecamatan. Nanti berikutnya untuk distribusi di kabupaten/kota lain setelah Bodebek akan berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Bisa saja drop barang di Kantor Pos cabang yang kecil jika di suatu kelurahan penerima banyak," katanya.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar, Ferry Sofwan Arif mengatakan, KRTS merupakan sebutan bagi para penerima bansos berupa bahan pokok senilai Rp350.000 dan uang tunai sebesar Rp150.000 tersebut. "Penerima bansos ada 2.348.298 KRTS berdasarkan hasil validasi Dinas Sosial," sebut Ferry, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, pendataan akan dilakukan dua gelombang. Jika pada gelombang pertama ada keluarga miskin dan rentan miskin yang terlewat, maka mereka akan dicatat pada pendataan gelombang kedua.
Ferry juga menyebutkan, penyaluran bantuan akan didahulukan bagi warga terdampak di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Bansos (di Bodebek) akan diberikan kepada 408.934 KRTS dengan alokasi kurang lebih Rp216,7 miliar," sebutnya.
Lebih lanjut Ferry juga menjelaskan, bansos dari Pemprov Jabar tersebut diberikan kepada kelompok A yang belum menerima bantuan dari pemerintah pusat serta sembilan sektor dalam kelompok B dan C. Sembilan sektor itu, yakni pekerja di bidang perdagangan dan jasa, bidang pertanian, pariwisata, transportasi, serta industri yang semuanya berskala usaha mikro dan kecil.
"Selain itu, pemulung, lanjut usia, penyandang disabilitas, dan terakhir, penduduk yang anggota keluarganya terindikasi orang Dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan terinfeksi COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Pos Indonesia Regional V Jabar dan Banten, Helly Siti Halimah mengatakan, distribusi bansos dari Pemprov Jabar akan dipusatkan terlebih dahulu di lima Kantor Pos Pemeriksa (KPrk) di wilayah Bodebek. "Di Bodebek, ada lima Kantor Pos Pemeriksa (KPrk) yaitu di Bogor, Cibinong, Depok, Cikarang, dan Bekasi. Karena ini sifatnya PSBB, kami pusatkan di lima Kantor Pos tersebut," katanya.
"Kerja sama dengan ojol atau opang, mereka akan diarahkan ke lima KPrk itu untuk berikutnya menyalurkan langsung ke alamat-alamat penerima bantuan. Kami berikan kuota kepada ojek, yaitu 30 persen dari kuota yang kami terima," tambahnya.
Pihaknya juga siap mengerahkan 1.185 orang pengantar bersepeda motor, termasuk tambahan armada mobil untuk mendistribusikan bansos dari Pemprov Jabar tersebut. (Baca juga; Pemprov Jabar Tegaskan Perantau Terdampak Corona Terima Bansos )
"Armada kami pun sudah sampai kecamatan. Nanti berikutnya untuk distribusi di kabupaten/kota lain setelah Bodebek akan berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Bisa saja drop barang di Kantor Pos cabang yang kecil jika di suatu kelurahan penerima banyak," katanya.
(wib)
tulis komentar anda