PHRI Gowa Luncurkan Aplikasi Ojol, Pelaku Usaha Homestay Dilatih Manajemen

Selasa, 29 September 2020 - 11:50 WIB
Sebanyak 40 pelaku usaha homestay di Kabupaten Gowa mengikuti Pelatihan Manajemen Homestay dengan tema Sinergitas Pembangunan Kepariwisataan Berbasis Manajemen Homestay di tengah Pandemi COVID-19. Foto : SINDOnews/Herni Amir
SUNGGUMINASA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gowa meluncurkan aplikasi ojek online (ojol) untuk mendukung pengembangan pariwisata yang ada di Kota Malino. Baca : Iqbal Suhaeb Tinjau Pembangunan Tiga Titik Huntap, Harap Segera Rampung

Ketua PHRI Kabupaten Gowa, Muhammad Khadir mengatakan, ada kebanggaan tersendiri karena di Malino sudah lama kami cari solusi kemudahan layanan untuk masyarakat yang berbasis online seperti di Makassar.

" Alhamdulillah ini salah satu program PHRI Gowa dan ini menjadi program cetusan anak bangsa di kota bunga Malino. Semoga dengan adanya aplikasi ini tingkat kunjungan wisatawan ke Malino makin tinggi," ungkap Khadir, Selasa (29/09/2020)



Dia berharap, bagi masyarakat yang mempunyai warung/warkop/kios baik itu kuliner ataupun oleole bisa terbantu dengan layanan aplikasi ini. Masyarakat di Malino khususnya pengunjung akan mudah memenuhi segala kebutuhannya, tinggal pesan order dan diantarkan.

Sekaligus lanjutnya, upaya PHRI membuka lapangan kerja bagi masyarakat Gowa dalam membantu pemerintah memulihkan perekonomian di tengah pandemi corona virus yang telah mendera Gowa kurun tujuh bulan ini.

Sementara itu, sebanyak 40 pelaku usaha homestay di Kabupaten Gowa mengikuti Pelatihan Manajemen Homestay dengan tema "Sinergitas Pembangunan Kepariwisataan Berbasis Manajemen Homestay di tengah Pandemi COVID-19". Baca Juga : SK Pengangkatan Tak Kunjung Terbit, CPNS 2018 Tana Toraja Mengadu ke Sekkab

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Andi Tenriwati Tahri mengatakan, kegiatan yang berlangsung hingga 30 September ini, dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang kepariwisataan yang berfokus kepada pengembangan usaha wisata khususnya homestay serta kepada para pelaku usaha yang berkaitan erat dengan objek wisata budaya.

"Kabupaten Gowa memiliki sektor wisata dan akomodasi yang berkembang cukup pesat khususnya di daerah dataran tinggi, sehingga dibutuhkan pengetahuan bagi pelaku usaha bagaimana menghadirkan sektor akomodasi tersebut agar pengunjung bisa nyaman dalam berkunjung dan menginap di Kabupaten Gowa dan bisa kembali lagi," ungkapnya. Baca Lagi : Pemerintah Diminta Memberi Teladan Penerapan Protokol Kesehatan
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content