Kronologi Penyerangan Mapolres Yalimo Papua
Kamis, 24 September 2020 - 21:36 WIB
YALIMO - Markas Polres Yalimo, Papua diserang sekelompok orang tidak dikenal, Kamis (24/9/2020) sehingga mengalami kerusakan dan Kasat Intel Polres Yalimo Ipda Samuel Yunus mengalami luka cukup serius. Berdasarkan infomasi yang diterima SINDOnews, penyerangan dilakukan karena terhasut oleh informasi tidak benar (hoax), Kamis (24/9/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIT.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika anggota Polres Yalimo melakukan operasi penertiban minuman keras lokal.
Dimana, kata dia, Pada Kamis 24 September 2020 sekitar pukul 11.00 WIT, piket SPKT Polres Yalimo mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi pengerusakan dan akan dilakukannya pembakaran terhadap bengkel motor di Elelim karena massa mencurigai di tempat tersebut melakukan penjualan miras. (Baca: Mapolres Yalimo Papua Diserang, Kasat Intel Terluka Parah)
Selanjutnya anggota SPKT mendatangi TKP dan menenangkan massa, kemudian massa meminta anggota untuk bersama-sama melakukan penggeledahan rumah.
Dari hasil penggeledahan tersebut, lanjut Kabid Humas, anggota berhasil menemukan sebanyak 8 botol Miras jenis Vodka yang berada di dapur tepat di bawah kompor masak. Kemudian massa meminta barang bukti tersebut dibawa ke Polres dengan diarak sepanjang jalan. Sesampainya di Polres tepatnya di ruang SPKT, massa tidak terima dan melakukan pengrusakan terhadap ruang SPKT Polres Yalimo sembari berteriak. Selanjutnya anggota menghalau massa keluar dari Mapolres, dan massa yang kurang puas kemudian berkumpul di sekitar tower Telkomsel yang jaraknya sekitar 200 Meter dari Mapolres. (Bisa diklik: Menghilang 3 Hari, Sumi dan Anak Gadisnya Tewas Ditusuk dan Dipukul Benda Tumpul)
Kemudian Pukul 13.00 WIT, Kasat Intel setelah selesai melakukan pengamanan pencabutan nomor urut paslon Pilkada Yalimo langsung mendatangi massa yang berkumpul di sekitar Tower dengan maksud hendak berkomunikasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa permasalahan tersebut sudah ditangani oleh pihak Kepolisian.
"Namun pada saat melakukan komunikasi, tiba-tiba salah satu warga melakukan penganiyaan terhadap Kasat Intel dan mengakibatkan massa yang lain juga ikut melakukan penganiayaan. Merasa terdesak Kasat Intel berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke Mapolres Yalimo. Selanjutnya beberapa warga yang melakukan penganiayaan melarikan diri ke arah rumah warga," kata Kabid Humas.
Setelah menerima laporan, kata Kombes AM Kamal petugas membawa korban ke Puskesmas Yalimo, melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Kasus tersebut, ungkap dia, kini ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Yalimo. Kasat Intel Ipda Samuel dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura. Sementara untuk situasi pasca kejadian dalam keadaan aman dan kondusif. Personil gabungan TNI/Polri terus melakukan patroli guna mencegah hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
"Diimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada," tandasnya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika anggota Polres Yalimo melakukan operasi penertiban minuman keras lokal.
Dimana, kata dia, Pada Kamis 24 September 2020 sekitar pukul 11.00 WIT, piket SPKT Polres Yalimo mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi pengerusakan dan akan dilakukannya pembakaran terhadap bengkel motor di Elelim karena massa mencurigai di tempat tersebut melakukan penjualan miras. (Baca: Mapolres Yalimo Papua Diserang, Kasat Intel Terluka Parah)
Selanjutnya anggota SPKT mendatangi TKP dan menenangkan massa, kemudian massa meminta anggota untuk bersama-sama melakukan penggeledahan rumah.
Dari hasil penggeledahan tersebut, lanjut Kabid Humas, anggota berhasil menemukan sebanyak 8 botol Miras jenis Vodka yang berada di dapur tepat di bawah kompor masak. Kemudian massa meminta barang bukti tersebut dibawa ke Polres dengan diarak sepanjang jalan. Sesampainya di Polres tepatnya di ruang SPKT, massa tidak terima dan melakukan pengrusakan terhadap ruang SPKT Polres Yalimo sembari berteriak. Selanjutnya anggota menghalau massa keluar dari Mapolres, dan massa yang kurang puas kemudian berkumpul di sekitar tower Telkomsel yang jaraknya sekitar 200 Meter dari Mapolres. (Bisa diklik: Menghilang 3 Hari, Sumi dan Anak Gadisnya Tewas Ditusuk dan Dipukul Benda Tumpul)
Kemudian Pukul 13.00 WIT, Kasat Intel setelah selesai melakukan pengamanan pencabutan nomor urut paslon Pilkada Yalimo langsung mendatangi massa yang berkumpul di sekitar Tower dengan maksud hendak berkomunikasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa permasalahan tersebut sudah ditangani oleh pihak Kepolisian.
"Namun pada saat melakukan komunikasi, tiba-tiba salah satu warga melakukan penganiyaan terhadap Kasat Intel dan mengakibatkan massa yang lain juga ikut melakukan penganiayaan. Merasa terdesak Kasat Intel berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke Mapolres Yalimo. Selanjutnya beberapa warga yang melakukan penganiayaan melarikan diri ke arah rumah warga," kata Kabid Humas.
Setelah menerima laporan, kata Kombes AM Kamal petugas membawa korban ke Puskesmas Yalimo, melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Kasus tersebut, ungkap dia, kini ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Yalimo. Kasat Intel Ipda Samuel dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura. Sementara untuk situasi pasca kejadian dalam keadaan aman dan kondusif. Personil gabungan TNI/Polri terus melakukan patroli guna mencegah hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
"Diimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada," tandasnya.
(sms)
tulis komentar anda