Roda Bermasalah, Jet Tempur F-15 Pelindung Trump Mendarat Pakai Badan Pesawat
Selasa, 05 Mei 2020 - 10:09 WIB
MARYLAND - Sebuah pesawat jet tempur F-15 yang bertugas melindungi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump selama perjalanan kerja ke Camp David melakukan pendaratan darurat di Joint Base Andrews, Maryland.
Jet tempur itu mendarat dengan badan pesawatnya setelah roda pendaratan tidak berfungsi. Insiden ini terjadi Sabtu siang pekan lalu, namun baru diungkap militer AS kepada media setempat Senin waktu setempat.
Menurut pihak Joint Base Andrews (Pangkalan Gabungan Andrews), Jet tempur tersebut sedang dalam misi "Operation Noble Eagle" untuk Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara (NORAD) ketika tiba-tiba dialihkan ke Pangkalan Gabungan Andrews sekitar pukul 13.30 pada Sabtu.
"Roda pendaratan pesawat tidak berfungsi dan mendarat dengan badan pesawatnya. Tidak ada cedera pada pilot dan operasi landasan pacu tidak terpengaruh," kata pihak pangkalan militer tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.
(Baca : China Ogah, AS Resmi Pakai Remdesivir untuk Obati Pasien Corona)
Juru bicara pangkalan militer setempat mengatakan penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung. Kerja akhir pekan Trump di Camp David melibatkan pertemuan sekelompok kecil asisten tepercaya termasuk Kepala Staf Mark Meadows serta putri yang juga penasihatnya; Ivanka Trump, untuk membahas langkah-langkah untuk memulihkan ekonomi AS yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Setiap insiden di Pangkalan Gabungan Andrews selalu sensitif karena Air Force One (pesawat Presiden AS) ditempatkan di sana dan pejabat pemerintah terbang masuk dan keluar dari lapangan terbang secara rutin.
Sejak serangan 11 September 2001, patroli bersenjata AS telah diterbangkan untuk menjaga pesawat yang tidak sah keluar dari wilayah udara terbatas, seperti langit di atas Gedung Putih, Capitol dan di mana saja Presiden Amerika Serikat berada.
Jet tempur itu mendarat dengan badan pesawatnya setelah roda pendaratan tidak berfungsi. Insiden ini terjadi Sabtu siang pekan lalu, namun baru diungkap militer AS kepada media setempat Senin waktu setempat.
Menurut pihak Joint Base Andrews (Pangkalan Gabungan Andrews), Jet tempur tersebut sedang dalam misi "Operation Noble Eagle" untuk Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara (NORAD) ketika tiba-tiba dialihkan ke Pangkalan Gabungan Andrews sekitar pukul 13.30 pada Sabtu.
"Roda pendaratan pesawat tidak berfungsi dan mendarat dengan badan pesawatnya. Tidak ada cedera pada pilot dan operasi landasan pacu tidak terpengaruh," kata pihak pangkalan militer tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.
(Baca : China Ogah, AS Resmi Pakai Remdesivir untuk Obati Pasien Corona)
Juru bicara pangkalan militer setempat mengatakan penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung. Kerja akhir pekan Trump di Camp David melibatkan pertemuan sekelompok kecil asisten tepercaya termasuk Kepala Staf Mark Meadows serta putri yang juga penasihatnya; Ivanka Trump, untuk membahas langkah-langkah untuk memulihkan ekonomi AS yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Setiap insiden di Pangkalan Gabungan Andrews selalu sensitif karena Air Force One (pesawat Presiden AS) ditempatkan di sana dan pejabat pemerintah terbang masuk dan keluar dari lapangan terbang secara rutin.
Sejak serangan 11 September 2001, patroli bersenjata AS telah diterbangkan untuk menjaga pesawat yang tidak sah keluar dari wilayah udara terbatas, seperti langit di atas Gedung Putih, Capitol dan di mana saja Presiden Amerika Serikat berada.
(muh)
tulis komentar anda