PDAM Siapkan 8 Unit Mobil Tangki Air Bantu Warga Terdampak Kekeringan
Selasa, 22 September 2020 - 17:18 WIB
MAKASSAR - PDAM Kota Makassar menyiapkan sebanyak delapan unit mobil tangki, yang akan mendistribusikan pada sejumlah wilayah terdampak krisis air di Kota Makassar.
Humas PDAM Kota Makassar Muhammad Rusli melaporkan, setidaknya ada enam wilayah kota yang terdampak akibat menurunnya debit air pada sumber air baku Bendungan Lekopancing Maros. Daerah tersebut yaitu Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, Sebagian Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkananyya dan sebagian besar Kecamatan Manggala.
"Jadi kita ada delapan mobil itu yang disiapkan untuk tangani persoalan ini, dan ada penambahan juga dari mobil tangki swasta," katanya.
PDAM sendiri tengah mengupayakan pengalihan air dari sungai Moncongloe namun ada peningkatan kadar garam di sungai tersebut sehingga pengalihan terpaksa dihentikan.
Saat ini hanya satu sumber air tambahan dari Mallengkeri (Sungai Jeneberang), namun kapasitas air hanya mampu digenjot sampai 400 liter per detik. Padahal kebutuhan untuk enam wilayah tersebut sebanyak 1300 liter per detik.
"Jadi ini murni karena alam, kita terus berupaya, masyarakat diaharapkan bersabar dan menghemat penggunaan air," ujarnya.
Humas PDAM Kota Makassar Muhammad Rusli melaporkan, setidaknya ada enam wilayah kota yang terdampak akibat menurunnya debit air pada sumber air baku Bendungan Lekopancing Maros. Daerah tersebut yaitu Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, Sebagian Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkananyya dan sebagian besar Kecamatan Manggala.
"Jadi kita ada delapan mobil itu yang disiapkan untuk tangani persoalan ini, dan ada penambahan juga dari mobil tangki swasta," katanya.
PDAM sendiri tengah mengupayakan pengalihan air dari sungai Moncongloe namun ada peningkatan kadar garam di sungai tersebut sehingga pengalihan terpaksa dihentikan.
Saat ini hanya satu sumber air tambahan dari Mallengkeri (Sungai Jeneberang), namun kapasitas air hanya mampu digenjot sampai 400 liter per detik. Padahal kebutuhan untuk enam wilayah tersebut sebanyak 1300 liter per detik.
"Jadi ini murni karena alam, kita terus berupaya, masyarakat diaharapkan bersabar dan menghemat penggunaan air," ujarnya.
(agn)
tulis komentar anda