Tekan Penyebaran COVID-19, Hendi Edukasi Sopir Angkot Taati Protokol Kesehatan

Selasa, 22 September 2020 - 10:18 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyerahkan bantuan paket sembako kepada sopir angkot di Balai Kota Semarang. Foto/Ist
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi sopir angkutan kota (angkot) agar mereka memahami bahaya COVID-19 dan mentaati protokol kesehatan pencegahan virus tersebut.

"Ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Semarang dalam menekan persebaran COVID-19. Kami terus berupaya untuk mengurangi dampak COVID-19 baik dari sisi medis maupun dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat Kota Semarang. Mari kita pahami bahaya virus ini dan bersama-sama melakukan gerakan pencegahan," kata Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi ini dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (22/9/2020).

Hendi menyatakan, di seluruh belahan dunia terjadi pandemi COVID-19. Virus ini harus ditangani secara masif agar persebarannya bisa dicegah.



"COVID-19 ini barang ora kethok (tidak tampak), tapi nek wong keno (terkena) ora ketututan (tidak tertolong) meninggal ya ada. Saat ini, orang yang meninggal akibat Covid di Kota Semarang sekitar 600-an orang, yang positif 400-an, tapi yang sembuh ada 5.800 orang,” terang Hendi.

Dengan memberikan gambaran tentang bahaya COVID-19, Hendi ingin para sopir angkot kemudian taat menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan.

"Jadi pesan saya, Anda mau kerja silahkan, tapi harus tetap jaga kesehatan. Pakai masker, itu wajib. Cuci tangan sering-sering. Yang bisa menjaga diri Anda adalah Anda sendiri,” ucapnya.

Selanjutnya Hendi juga mengatakan, meski dalam kondisi pandemi COVID-19, Pemkot Semarang tidak mengambil kebijakan lockdown. (Baca juga: Besok Penetapan Paslon Pilkada, Ini yang Harus Diwaspadai)

Alasannya karena Hendi ingin masyarakat termasuk para sopir angkot tidak kehilangan pendapatan akibat kebijakan lockdown. (Baca juga: Emosi Handphone Teman Dicuri, Tiga Pemuda Keroyok Pencuri hingga Tewas)

Dan sebagai kompensasi dari kebijakan tersebut, Hendi ingin seluruh masyarakat tegas menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya menjaga Kota Semarang.

“Semarang tidak ada lockdown, atau PSBB. Saya ingin meskipun para sopir angkot dan masyarakat lainnya pendapatannya turun, namun tetap masih bisa bekerja. Tetapi mari kita jaga kota ini bersama-sama," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content