Hotel di Zona Merah Jabar Jadi Pusat Isolasi Pasien COVID-19
Jum'at, 18 September 2020 - 20:07 WIB
BANDUNG - Sejumlah hotel di Jabar , khususnya di zona merah bakal dialihfungsikan menjadi pusat isolasi pasien COVID-19, ruang dokter, dan tenaga kesehatan menyusul lonjakan kasus COVID-19.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengungkapkan, sejumlah hotel di zona merah, seperti di Kota Bogor telah mengajukan penawaran kepada Dinas Kesehatan setempat terkait rencana tersebut. (Baca juga: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa?)
"Targetnya hotel yang berpartisipasi bisa merata di semua daerah, tapi saat ini fokus di zona merah. Mudah-mudahan persiapan, koordinasi dengan pengusaha hotel, termasuk dinas terkait dan kementerian bisa berjalan cepat dan baik," tutur Dedi di Bandung, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Gelombang Kedua COVID-19 Mulai Melanda Kota Tasikmalaya)
Dedi menjelaskan, rencana alih fungsi hotel tersebut sebagai respons atas upaya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) terkait penyediaan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan, ruang dokter, dan tenaga kesehatan.
Dedi melanjutkan, pihaknya pun sudah membuka komunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar terkait persiapan mekanisme alih fungsi hotel tersebut. Kata Dedi, pada prinsipnya, pihak PHRI Jabar menyambut positif program tersebut.
"Selain karena pertimbangan sisi kemanusiaan, kebijakan ini juga menjadi peluang baru agar kinerja perusahaan bisa bertahan di tengah pandemi," ujarnya.
Meski begitu, Dedi mengakui, realisasi program tersebut masih membutuhkan persiapan yang matang, salah satunya persiapan penerapan standar protokol kesehatan khusus untuk perawatan.
"Oleh karenanya, kita belum bisa mengungkapkan jumlah pasti hotel di Jawa Barat yang terlibat dalam program ini," imbuh Dedi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengungkapkan, sejumlah hotel di zona merah, seperti di Kota Bogor telah mengajukan penawaran kepada Dinas Kesehatan setempat terkait rencana tersebut. (Baca juga: 5 Jalan di Bandung Buka Tutup 2 Jam Sekali Mulai Hari Ini, Ada Apa?)
"Targetnya hotel yang berpartisipasi bisa merata di semua daerah, tapi saat ini fokus di zona merah. Mudah-mudahan persiapan, koordinasi dengan pengusaha hotel, termasuk dinas terkait dan kementerian bisa berjalan cepat dan baik," tutur Dedi di Bandung, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Gelombang Kedua COVID-19 Mulai Melanda Kota Tasikmalaya)
Dedi menjelaskan, rencana alih fungsi hotel tersebut sebagai respons atas upaya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) terkait penyediaan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan, ruang dokter, dan tenaga kesehatan.
Dedi melanjutkan, pihaknya pun sudah membuka komunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar terkait persiapan mekanisme alih fungsi hotel tersebut. Kata Dedi, pada prinsipnya, pihak PHRI Jabar menyambut positif program tersebut.
"Selain karena pertimbangan sisi kemanusiaan, kebijakan ini juga menjadi peluang baru agar kinerja perusahaan bisa bertahan di tengah pandemi," ujarnya.
Meski begitu, Dedi mengakui, realisasi program tersebut masih membutuhkan persiapan yang matang, salah satunya persiapan penerapan standar protokol kesehatan khusus untuk perawatan.
"Oleh karenanya, kita belum bisa mengungkapkan jumlah pasti hotel di Jawa Barat yang terlibat dalam program ini," imbuh Dedi.
tulis komentar anda