Keluar-Masuk Surabaya Bisa ke Labkesda, Dapat Tes Swab Gratis
Selasa, 15 September 2020 - 23:31 WIB
SURABAYA - Upaya testing terus dilakukan untuk menekan jumlah penularan COVID-19. Untuk bisa mendapatkan tes swab gratis, warga Kota Pahlawan bisa datang ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya di Jalan Gayungsari no 124, Surabaya.
(Baca juga: Usai Berhubungan Badan, Pemuda Ini Tinggalkan PSK Mati di Hotel )
Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini menuturkan, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya . Pihaknya berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik ke luar kota dan datangnya ke Surabaya malam-malam, maka diharapkan bisa mampir ke laboratorium tersebut sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.
"Seperti para sopir atau pengusaha yang sering ke luar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Karena ini buka 24 jam nonstop, supaya kalau masuk ke rumahnya sudah dalam kondisi aman, kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya ," kata Risma di sela-sela peresmian Labkesda, Selasa (15/9/2020).
Ia melanjutkan, bagi warga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya , maka juga bisa tes swab di laboratorium tersebut, namun dikenakan biaya sebesar Rp120 ribu. Pengenaan denda ini sesuai Perda untuk biaya pemeriksaan.
"Meskipun peralatannya kami diberi BNPB dan swasta, tapi dalam Perda kami ada ketentuan biaya Rp120 ribu itu. Saya kira itu sudah sangat murah sekali," imbuhnya. (Baca juga: Pria Kelainan Seks, Cabuli Anak Lali-laki Hingga Pendarahan )
Risma menambahkan, laboratorium itu dapat memeriksa sampel 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3 hari ke depannya. Namun, ke depannya khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes swab gratis dan cepat. Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.
"Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulang dengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya, dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpa gejala bisa di Asrama Haji itu," ucapnya.
Risma berharap kepada warga Kota Surabaya bisa mengetahui informasi ini dan bisa memanfaatkan laboratorium ini. Menurutnya, lebih baik mencegah penularan virus ini daripada harus mengobati orang yang sudah terkena virus ini. (Baca juga: Emak-emak di Medan Geruduk Kolam Pemancingan Ikan, Ada Apa? )
"Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaatkan untuk siapa saja. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan penyakitnya tidak nambah, tapi diharapkan akan semakin turun," katanya.
(Baca juga: Usai Berhubungan Badan, Pemuda Ini Tinggalkan PSK Mati di Hotel )
Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini menuturkan, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya . Pihaknya berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik ke luar kota dan datangnya ke Surabaya malam-malam, maka diharapkan bisa mampir ke laboratorium tersebut sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.
"Seperti para sopir atau pengusaha yang sering ke luar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Karena ini buka 24 jam nonstop, supaya kalau masuk ke rumahnya sudah dalam kondisi aman, kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya ," kata Risma di sela-sela peresmian Labkesda, Selasa (15/9/2020).
Ia melanjutkan, bagi warga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya , maka juga bisa tes swab di laboratorium tersebut, namun dikenakan biaya sebesar Rp120 ribu. Pengenaan denda ini sesuai Perda untuk biaya pemeriksaan.
"Meskipun peralatannya kami diberi BNPB dan swasta, tapi dalam Perda kami ada ketentuan biaya Rp120 ribu itu. Saya kira itu sudah sangat murah sekali," imbuhnya. (Baca juga: Pria Kelainan Seks, Cabuli Anak Lali-laki Hingga Pendarahan )
Risma menambahkan, laboratorium itu dapat memeriksa sampel 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3 hari ke depannya. Namun, ke depannya khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes swab gratis dan cepat. Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.
"Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulang dengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya, dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpa gejala bisa di Asrama Haji itu," ucapnya.
Risma berharap kepada warga Kota Surabaya bisa mengetahui informasi ini dan bisa memanfaatkan laboratorium ini. Menurutnya, lebih baik mencegah penularan virus ini daripada harus mengobati orang yang sudah terkena virus ini. (Baca juga: Emak-emak di Medan Geruduk Kolam Pemancingan Ikan, Ada Apa? )
"Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaatkan untuk siapa saja. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan penyakitnya tidak nambah, tapi diharapkan akan semakin turun," katanya.
(eyt)
tulis komentar anda