Aduh, 70 Pesen Penularan COVID-19 Sasar Kelompok Muda
Selasa, 15 September 2020 - 14:49 WIB
SURABAYA - Anak-anak menjadi kelompok rentan yang tertular COVID-19. Mereka harus bisa menjaga protokol kesehatan secara ketat selama pandemi. Tercatat, 70 persen penularan COVID-19 di Kota Pahlawan menyasar kelompok muda.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, seluruh warga kota harus tetap menjaga protokol kesehatan. Semua itu dilakukan untuk menjaga disiplin diri selama pandemi serta memastikan protokol kesehatan diterapan. Pihaknya pun meminta warganya untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
“Saya berharap sekali warga bisa mencegah hal tersebut dengan disiplin diri. Saya mohon, terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak,” ujar Risma, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Trauma, Pria Ini Hadang Ambulans Angkut Jenazah Pasien COVID-19 )
Ia melanjutkan, pihaknya berharap kelompok muda tak keluar rumah hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan phisical distancing. Semua harus bisa menjaga diri untuk kesehatan dan keselamatannya.
“Kita juga tahu kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, seluruh warga kota harus tetap menjaga protokol kesehatan. Semua itu dilakukan untuk menjaga disiplin diri selama pandemi serta memastikan protokol kesehatan diterapan. Pihaknya pun meminta warganya untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
“Saya berharap sekali warga bisa mencegah hal tersebut dengan disiplin diri. Saya mohon, terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak,” ujar Risma, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Trauma, Pria Ini Hadang Ambulans Angkut Jenazah Pasien COVID-19 )
Ia melanjutkan, pihaknya berharap kelompok muda tak keluar rumah hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan phisical distancing. Semua harus bisa menjaga diri untuk kesehatan dan keselamatannya.
“Kita juga tahu kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali,” jelasnya.
(msd)
tulis komentar anda