Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Santuni Yatim Piatu dan Pelaku Usaha
Senin, 14 September 2020 - 19:03 WIB
PARIGI - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyalurkan bantuan kepada yatim piatu dan pelaku usaha IKM Senin, (14/9/2020).
Santunan tersebut didistribusikan kepada yatim piatu yang masih sekolah di SD, SLTP dan SLTA di Gedung Islamic Center Pangandaran. "Untuk santunan kali ini disalurkan kepada 400 yatim piatu dan keluarga tidak mampu," kata Jeje.
Tidak hanya yatim piatu yang masih duduk di SD, SLTP dan SLTA, Jeje pun mendistribusikan santunan kepada pelaku IKM yang produktif seprerti pedagang surabi dan pelaku usaha lainnya. "Kedepan agenda santunan untuk yatim piatu dan pelaku IKM produktif akan lebih dimaksimalkan," tambahnya.
Dijelaskan Jeje, untuk memenuhi kebutuhan santunan tersebut bisa dikerjasamakan dengan pihak Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pangandaran. "Saat ini efektif zakat di Kabupaten Pangandaran dari ASN baru mencapai 40%," jelas Jeje.
Jika kesadaran zakat sudah mengakar di masyarakat maka bisa dijadikan sebuah gerakan sosial dalam rangka menanggulangi kemiskinan. "Selain menanggulangi kemiskinan, gerakan zakat tersebut juga bisa menjadi pendukung program wajib belajar," paparnya.
Saat ini Pemerintah fokus pada penanganan pembiayaan dan sarana sekolah juga peningkatan kesejahteraan guru. "Untuk kebutuhan yang kecil seperti santunan bisa diambil alih oleh Baznas terutama bagi kalangan menengah kebawah atau kurang mampu," terangnya.
Dampak dari Pandemi Covid-19 sangat terasa pada sektor perekonomian, Pemerintah Pangandaran selalu berupaya untuk mengantisifasi agar tidak ada orang jatuh miskin lantaran Covid-19.
"Kondisi di Pangandaran saat ini menghadapi musim panen padi, maka dengan panen padi tersebut kami memiliki kewajiban untuk menstabilkan harga supaya tidak berdampak buru pada ekonomi masyarakat," paparnya.
Jeje menegaskan, setelah musim panen padi dirinya bakal melakukan monitoring dan evaluasi harga padi kepasar agar tidak terjadi lonjakan harga tidak sehat.
Santunan tersebut didistribusikan kepada yatim piatu yang masih sekolah di SD, SLTP dan SLTA di Gedung Islamic Center Pangandaran. "Untuk santunan kali ini disalurkan kepada 400 yatim piatu dan keluarga tidak mampu," kata Jeje.
Tidak hanya yatim piatu yang masih duduk di SD, SLTP dan SLTA, Jeje pun mendistribusikan santunan kepada pelaku IKM yang produktif seprerti pedagang surabi dan pelaku usaha lainnya. "Kedepan agenda santunan untuk yatim piatu dan pelaku IKM produktif akan lebih dimaksimalkan," tambahnya.
Dijelaskan Jeje, untuk memenuhi kebutuhan santunan tersebut bisa dikerjasamakan dengan pihak Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pangandaran. "Saat ini efektif zakat di Kabupaten Pangandaran dari ASN baru mencapai 40%," jelas Jeje.
Jika kesadaran zakat sudah mengakar di masyarakat maka bisa dijadikan sebuah gerakan sosial dalam rangka menanggulangi kemiskinan. "Selain menanggulangi kemiskinan, gerakan zakat tersebut juga bisa menjadi pendukung program wajib belajar," paparnya.
Saat ini Pemerintah fokus pada penanganan pembiayaan dan sarana sekolah juga peningkatan kesejahteraan guru. "Untuk kebutuhan yang kecil seperti santunan bisa diambil alih oleh Baznas terutama bagi kalangan menengah kebawah atau kurang mampu," terangnya.
Dampak dari Pandemi Covid-19 sangat terasa pada sektor perekonomian, Pemerintah Pangandaran selalu berupaya untuk mengantisifasi agar tidak ada orang jatuh miskin lantaran Covid-19.
"Kondisi di Pangandaran saat ini menghadapi musim panen padi, maka dengan panen padi tersebut kami memiliki kewajiban untuk menstabilkan harga supaya tidak berdampak buru pada ekonomi masyarakat," paparnya.
Jeje menegaskan, setelah musim panen padi dirinya bakal melakukan monitoring dan evaluasi harga padi kepasar agar tidak terjadi lonjakan harga tidak sehat.
(ars)
tulis komentar anda