Begini Pesan Kebangsaan dari Habib Luthfi di Solo
Selasa, 08 September 2020 - 02:45 WIB
SOLO - Pesan kebangsaan disampaikan saat Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama di Benteng Vastenburg, Solo , Jawa Tengah, Senin (7/9/2020). Semua elemen bangsa diajak memupuk rasa memiliki Indonesia.
Pesan kebangsaan antara lain disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Al Habib Muhamad Luthfi Bin Ali Bin Yahya. “Kita tanamkan rasa memiliki Indonesia dengan penekanan Indonesia Tanah Tumpah Darahku. Lagu Indonesia Raya bagian dari ikrar Indonesia Tanah Airku,” Tegas Habib Luthfi dalam ceramahnya.
Semua elemen bangsa melalui para tokoh lintas agama, diharapkan memupuk rasa handarbeni Indonesia sebagai tanah air tercinta. Serta menjaga persatuan dalam keberagaman agama, budaya dan suku bangsa serta bahasa.(Baca juga : Rawan Kecelakaan, Perlintasan Liar di Sukoharjo Ditutup )
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan, Pancasila sebagai pondasi kuat pemersatu bangsa merupakan kultur asli yang dimiliki Indonesia dan tidak dipunyai bangsa lain. Dia mengajak untuk kembali mengingat tahun 1928 ketika anak muda menghendaki merdeka dan tidak mau dijajah.
“Pemuda pada waktu itu sudah berani mengatakan berbangsa dan bertanah air walau ketika tahun 1928 kita belum merdeka,” kata Ganjar. Dalam kesempatan kali ini, Gubernur mengajak semua yang hadir dalam keberagaman untuk kembali kepada semangat itu. Indonesia harus berdiri dengan landasan yang kokoh dan kuat.
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari menegaskan, adanya keberagaman di Indonesia merupakan ciptaan Tuhan untuk tetap bersatu karena saling melengkapi dan memperkuat NKRI.
Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Ahmad Luthfi meminta semuanya untuk bersatu melawan intoleransi. “Intoleransi jika dibiarkan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” tandas Ahmad Luthfi.(Baca juga : Waduh Gawat, 96 anggota Bawaslu Boyolali Positif COVID-19 )
Sementara dlam kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama, tetap menjaga protokol kesehatan. Selain memakai masker dan jaga jarak, juga digelar rapid test untuk semua pembicara dan peserta.
Pesan kebangsaan antara lain disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Al Habib Muhamad Luthfi Bin Ali Bin Yahya. “Kita tanamkan rasa memiliki Indonesia dengan penekanan Indonesia Tanah Tumpah Darahku. Lagu Indonesia Raya bagian dari ikrar Indonesia Tanah Airku,” Tegas Habib Luthfi dalam ceramahnya.
Semua elemen bangsa melalui para tokoh lintas agama, diharapkan memupuk rasa handarbeni Indonesia sebagai tanah air tercinta. Serta menjaga persatuan dalam keberagaman agama, budaya dan suku bangsa serta bahasa.(Baca juga : Rawan Kecelakaan, Perlintasan Liar di Sukoharjo Ditutup )
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan, Pancasila sebagai pondasi kuat pemersatu bangsa merupakan kultur asli yang dimiliki Indonesia dan tidak dipunyai bangsa lain. Dia mengajak untuk kembali mengingat tahun 1928 ketika anak muda menghendaki merdeka dan tidak mau dijajah.
“Pemuda pada waktu itu sudah berani mengatakan berbangsa dan bertanah air walau ketika tahun 1928 kita belum merdeka,” kata Ganjar. Dalam kesempatan kali ini, Gubernur mengajak semua yang hadir dalam keberagaman untuk kembali kepada semangat itu. Indonesia harus berdiri dengan landasan yang kokoh dan kuat.
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari menegaskan, adanya keberagaman di Indonesia merupakan ciptaan Tuhan untuk tetap bersatu karena saling melengkapi dan memperkuat NKRI.
Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Ahmad Luthfi meminta semuanya untuk bersatu melawan intoleransi. “Intoleransi jika dibiarkan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” tandas Ahmad Luthfi.(Baca juga : Waduh Gawat, 96 anggota Bawaslu Boyolali Positif COVID-19 )
Sementara dlam kegiatan Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama, tetap menjaga protokol kesehatan. Selain memakai masker dan jaga jarak, juga digelar rapid test untuk semua pembicara dan peserta.
(nun)
tulis komentar anda