Yayasan Konco Kulo Prabowo Gibran Mulai Salurkan Program MBG di Kediri
Sabtu, 01 Maret 2025 - 18:10 WIB
Tercatat sebanyak 336 anak PAUD/TK, 591 siswa SD kelas 1-3, 741 siswa SD kelas 4-6, 1.075 siswa SMP sederajat, dan 1.360 siswa SMA sederajat menerima manfaat dari program ini. Ketua Yayasan Konco Kulo Prabowo Gibran Minadi Pujaya menegaskan bahwa program ini adalah bentuk investasi bagi generasi muda, bukan sekadar pengeluaran anggaran.
"Program MBG ini bukan pemborosan, tetapi investasi untuk anak-anak yang akan memegang masa depan bangsa. Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan merata di seluruh Indonesia," ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Selain memastikan makanan bergizi bagi para pelajar, yayasan ini juga membangun dapur dengan standar tinggi untuk menjamin kualitas masakan. "Kita bikin dapur juga bukan dapur asal-asalan. Kita bikin dapur dengan standar yang tinggi. Sampai saat ini semua masakan kita sesuai standar yang bergizi," kata Minadi.
Ke depannya, pengelola program berencana meningkatkan cakupan serta porsi makanan yang diberikan agar manfaatnya semakin merata. "Mungkin ke depannya akan kami tingkatkan porsinya agar semakin merata," tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa tetapi juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melihat dampak positif yang mulai terlihat di Kediri, implementasi MBG di berbagai daerah lainnya tentu menjadi hal yang dinantikan.
Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi pemerintah, lembaga sosial, serta dukungan masyarakat luas. Jika dikelola dengan baik, MBG berpotensi menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berprestasi.
"Program MBG ini bukan pemborosan, tetapi investasi untuk anak-anak yang akan memegang masa depan bangsa. Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan merata di seluruh Indonesia," ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Selain memastikan makanan bergizi bagi para pelajar, yayasan ini juga membangun dapur dengan standar tinggi untuk menjamin kualitas masakan. "Kita bikin dapur juga bukan dapur asal-asalan. Kita bikin dapur dengan standar yang tinggi. Sampai saat ini semua masakan kita sesuai standar yang bergizi," kata Minadi.
Ke depannya, pengelola program berencana meningkatkan cakupan serta porsi makanan yang diberikan agar manfaatnya semakin merata. "Mungkin ke depannya akan kami tingkatkan porsinya agar semakin merata," tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa tetapi juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melihat dampak positif yang mulai terlihat di Kediri, implementasi MBG di berbagai daerah lainnya tentu menjadi hal yang dinantikan.
Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi pemerintah, lembaga sosial, serta dukungan masyarakat luas. Jika dikelola dengan baik, MBG berpotensi menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berprestasi.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda