Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal
Kamis, 03 September 2020 - 19:48 WIB
"Seandainya saat pembebasan lahan itu tidak berhasil, maka saat ini sudah tidak ada lagi labirin stone ini. Karena memang waktu ini, lokasi ini sudah ditentukan sebagai kawasan lokasi jalur jalan tambang," jelasnya.
Sementara itu, Aktivis Lingkungan dan Pemerhati Karst, Muhammad Ikhwan menjelaskan, labirin ini sudah lama ditemukan, namun mulai dibuka untuk lokasi wisata pada tahun 2015 lalu. Saat itu kata dia, kawasan wisata Rammang-rammang juga mulai dilirik oleh pelancong pecinta alam.
Sebelumnya kata dia, kawasan ini hampir hilang karena keserakahan penambang. Namun adanya penolakan dari komunitas, sehingga kawasan ini masih tetap ada hingga sampai sekarang. Saat itu kata dia, para komunitas pecinta alam berasumsi, penambang hanya akan merusak keindah Labirin stone.
Baca Juga: Erix Soekamti Kagumi Keindahan Rammang-rammang di Maros
"Akhirnya dalam perjalanannya, lokasi ini mulai dipertahankan oleh masyarakat dan diperkenalkan sebagai labirin. Labirin stone ini merupakan labirin alami yang terbuat dari batu," terangnya.
Pria yang dikenal dengan panggilan Iwan Dento ini menjelaskan, secara keseluruhan luas Labirin stone ini berkisar dua hektare.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda