Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal

Kamis, 03 September 2020 - 19:48 WIB
loading...
Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal
Labirin stone yang terdapat di Kawasan Karst Rammang-rammang. Labirin stone saat ini belum dikenal luas oleh masyarakat. Foto: SINDOnews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Mengupas pesona gugus kawasan karst Rammang-rammang di Kabupaten Maros, Sulsel seakan tidak ada habisnya.

Bukan hanya di Dusun Berua, Desa Salenrang, sajian karst yang berbeda juga akan ditemui di Dusun Lakku, berupa karst labirin. Di tempat ini, pengunjung bisa menelusuri gugusan karst yang berbentuk terowongan serupa labirin.



Sesuai dengan namanya, labirin stone mampu membuat pengunjung terpukau begitu memasuki kawasan karstnya. Lorong antara satu dengan yang lainnya saling terhubung. Namun ada beberapa yang akses penghubungnya masih sulit untuk dilalui oleh pengunjung dengan pakaian standar.

Sementara itu untuk mencapai tengah gugusan karst, pengunjung harus menyusuri lorong batu karst yang hanya bisa dilalui oleh satu orang sepanjang 70 meter. Bagi pengunjung yang suka swafoto, view instagramable di lokasi tersebut sangatlah bagus.

Namun sebelumnya, untuk mencapai lokasi tersebut, pelancong harus menyusuri Sungai Pute dari dermaga satu sekitar 10 menit. Pelancong akan disambut pria tua berusia 60 tahun, yang disapa Om Jon. Om Jon merupakan pengelola yang dipercayakan untuk menjaga kawasan labirin stone.

Kepada wartawan, Om Jon mengatakan, kawasan wisata labirin stone ini telah dibuka umum untuk wisatawan sejak tahun 2015 lalu. Sejak tahun itu pula, dia mulai menetap seorang diri di tempat tersebut. Meski telah dibuka untuk umum, namun pengelola sama sekali tidak menarik retribusi.

"Kita di sini tidak menarik retribusi, tapi kami juga bersedia menjadi guide bagi pelancong untuk menyusuri lorong labirin stone tersebut," jelasnya.

Dia menjelaskan, awalnya labirin stone ini merupakan jalan tambang. Namun oleh penggiat lingkungan, lokasi tersebut dibebaskan untuk mempertahankan keberadaan karst di lokasi itu.
Labirin Stone, Sisi Lain Kawasan Karst Rammang-rammang yang Belum Dikenal

"Seandainya saat pembebasan lahan itu tidak berhasil, maka saat ini sudah tidak ada lagi labirin stone ini. Karena memang waktu ini, lokasi ini sudah ditentukan sebagai kawasan lokasi jalur jalan tambang," jelasnya.

Sementara itu, Aktivis Lingkungan dan Pemerhati Karst, Muhammad Ikhwan menjelaskan, labirin ini sudah lama ditemukan, namun mulai dibuka untuk lokasi wisata pada tahun 2015 lalu. Saat itu kata dia, kawasan wisata Rammang-rammang juga mulai dilirik oleh pelancong pecinta alam.

Sebelumnya kata dia, kawasan ini hampir hilang karena keserakahan penambang. Namun adanya penolakan dari komunitas, sehingga kawasan ini masih tetap ada hingga sampai sekarang. Saat itu kata dia, para komunitas pecinta alam berasumsi, penambang hanya akan merusak keindah Labirin stone.

Baca Juga: Erix Soekamti Kagumi Keindahan Rammang-rammang di Maros

"Akhirnya dalam perjalanannya, lokasi ini mulai dipertahankan oleh masyarakat dan diperkenalkan sebagai labirin. Labirin stone ini merupakan labirin alami yang terbuat dari batu," terangnya.

Pria yang dikenal dengan panggilan Iwan Dento ini menjelaskan, secara keseluruhan luas Labirin stone ini berkisar dua hektare.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1962 seconds (0.1#10.140)