Kehidupan Usai Covid-19 Tak Akan Sama dengan Sebelumnya

Minggu, 03 Mei 2020 - 10:00 WIB
Amesh Adalja dari John Hopkins University juga telah memperingatkan agar praktek jarak sosial terus dipertahankan meski pandemi mereda. "Begitu Anda mulai bersantai dengan jarak sosial, Anda akan mendapatkan lebih banyak kasus. Pertanyaannya adalah, apakah kasus-kasus itu terlalu banyak untuk ditangani oleh sistem," ucapnya.

“Penting bagi kami untuk melakukan jarak sosial dan kami mengambil langkah-langkah cerdas untuk mencoba dan menghindari diri dari infeksi,” sambungnya.

Pemerintah dan analis telah menggembar-gemborkan pengembangan vaksin sebagai solusi jangka panjang untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Tetapi, para ahli yang akrab dengan produksi vaksin mengatakan bahwa bahkan jangka waktu setidaknya satu tahun hingga 18 bulan adalah sebuah sikap yang terlalu optimis.

Sebagai perbandingan, vaksin gondong, yang dianggap sebagai yang tercepat disetujui, membutuhkan waktu empat tahun untuk mengumpulkan sampel virus menjadi melisensikan obat pada tahun 1967.

Peter Hotez, seorang ahli terkemuka tentang penyakit menular dan pengembangan vaksin di Baylor College of Medicine, percaya bahwa jangka waktu 12 hingga 18 bulan mungkin merupakan angan-angan. "Saya tidak bisa memikirkan contoh lain di mana segala sesuatunya berjalan secepat itu," kata Hotez.

Sejauh ini, menurut WHO, hanya enam vaksin telah mencapai tahap uji klinis. Salah satu perawatan yang paling dipublikasikan yang dikembangkan oleh Gilead Sciences telah menunjukkan hasil yang tidak meyakinkan.
(vit)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More