7 Fakta Tentang Mobil Berpelat RI 36 yang Viral di Tengah Kemacetan Jakarta
Jum'at, 10 Januari 2025 - 20:02 WIB
Apakah perjalanan mobil RI 36 ini termasuk kategori darurat?
Atau hanya sekadar gaya pejabat yang ingin bebas dari macet?
Diskusi ini menyoroti penggunaan fasilitas negara secara transparan dan adil.
Seorang netizen menulis, “Kalau penting, transparansi dong. Jangan malah bikin macet makin parah.”
Kemacetan yang semakin buruk akibat aksi pengawalan ini menimbulkan kekesalan publik, yang merasa hak mereka di jalan raya diabaikan.
Pelat RI adalah simbol khusus untuk kendaraan pejabat negara yang telah diatur secara ketat. Meski demikian, hingga kini identitas pasti pemilik mobil tersebut dalam insiden viral ini belum terungkap.
Kritik yang mencuat di media sosial menunjukkan keresahan publik:
Atau hanya sekadar gaya pejabat yang ingin bebas dari macet?
Diskusi ini menyoroti penggunaan fasilitas negara secara transparan dan adil.
4. Kemacetan Jakarta Jadi Sorotan Utama
Jakarta, sebagai salah satu kota dengan lalu lintas terpadat di dunia, seringkali menjadi panggung insiden serupa. Keberadaan mobil berpelat RI 36 yang membelah kemacetan dengan pengawalan ketat ini memicu kritik luas.Seorang netizen menulis, “Kalau penting, transparansi dong. Jangan malah bikin macet makin parah.”
Kemacetan yang semakin buruk akibat aksi pengawalan ini menimbulkan kekesalan publik, yang merasa hak mereka di jalan raya diabaikan.
5. Jejak Sejarah Pelat RI 36
Menurut catatan sejarah, pelat RI 36 sebelumnya digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, di era Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, pelat ini dialokasikan untuk Menteri ATR/BPN, yang saat ini dijabat oleh Nusron Wahid.Pelat RI adalah simbol khusus untuk kendaraan pejabat negara yang telah diatur secara ketat. Meski demikian, hingga kini identitas pasti pemilik mobil tersebut dalam insiden viral ini belum terungkap.
6. Etika Penggunaan Patwal Dipertanyakan
Kejadian ini membuka diskusi lebih luas tentang etika penggunaan fasilitas negara, terutama di jalan raya. Banyak yang mempertanyakan apakah perjalanan pejabat tinggi selalu darurat, atau justru memanfaatkan fasilitas negara untuk kenyamanan pribadi.Kritik yang mencuat di media sosial menunjukkan keresahan publik:
Lihat Juga :
tulis komentar anda