Kapolrestabes: Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium Bukan Korban Tindak Pidana
Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:36 WIB
Kombes Budi menuturkan, berdasarkan analisis CCTV, pada pukul 11.33 WIB, korban keluar dari gang kos di Jalan Al-Friji, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari. Kemudian, pukul 11.39 WIB, terlihat di CCTV korban berjalan memasuki Gedung Gymnasium Kampus UPI.
Pada pukul 11.40 korban terlihat di CCTV berjalan sendirian di dalam Gedung Gymnasium Kampus UPI. Lalu, pukul 11.41 WIB, korban terlihat memasuki Gedung Gymnasium Kampus UPI.
"Di sini korban terlihat sendirian, tidak ada orang lain. Kemudian pada pukul 12.28 WIB, terlihat di CCTV korban jatuh dari lantai 2 Gedung Gymnasium ke lapangan basket," tutur Kapolrestabes Bandung.
Sedangkan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, yaitu, DN, petugas keamanan di kampus, dan AV mantan kekasih atau teman dekat korban, N ibu kos, serta SP ayah korban.
"Hasil pemeriksaan saksi-saksi, khususnya AV mantan pacar korban, memang benar pada pukul 11.00 WIB, Kamis, 26 Desember 2024 tersebut, yang bersangkutan (AV) masih bertemu di kos-kosan korban. Saat itu saksi (AV) menjelaskan dalam BAP (berita acara pemeriksaan) bahwa terjadi cekcok (dengan korban)," ucap Kombes Budi.
Kombes Budi menyatakan, seusai cekcok, saksi AV meninggalkan tempat kos korban dan pulang ke tempat kosannya. Setelah itu, saksi AV tidak tahu apa yang terjadi terhadap korban.
Dilihat dari timeline, dari jam 11.00 yang bersangkutan (saksi AV) keluar dari tempat kos korban. Kemudian 11.33, korban keluar sendirian menuju kampus UPI, Gedung Gymnasium.
"Saksi DN petugas keamanan kampus juga menyatakan tidak ada orang lain di Gymnasium. Sehingga kami menyimpulkan bahwa korban saat jatuh di lapangan Gymnasium Kampus UPI sedang dalam keadaan sendirian. Tidak ada orang lain," ujar Kapolrestabes.
Ditanya apa yang menyebabkan korban dan mantan kekasih bertengkar, Kombes Budi menuturkan, berdasarkan keterangan AV, masalah asmara. Korban meminta AV kembali menjadi kekasihnya. Tetapi AV menolak.
"Dari bukti chatt WA pukul 12.00 WIB, AV dan korban masih sempat berkomunikasi. AV mengirimkan pesan bahwa antara AV dan korban sudah tidak ada hubungan, hanya teman biasa," tutur Kombes Budi.
Pada pukul 11.40 korban terlihat di CCTV berjalan sendirian di dalam Gedung Gymnasium Kampus UPI. Lalu, pukul 11.41 WIB, korban terlihat memasuki Gedung Gymnasium Kampus UPI.
"Di sini korban terlihat sendirian, tidak ada orang lain. Kemudian pada pukul 12.28 WIB, terlihat di CCTV korban jatuh dari lantai 2 Gedung Gymnasium ke lapangan basket," tutur Kapolrestabes Bandung.
Sedangkan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, yaitu, DN, petugas keamanan di kampus, dan AV mantan kekasih atau teman dekat korban, N ibu kos, serta SP ayah korban.
"Hasil pemeriksaan saksi-saksi, khususnya AV mantan pacar korban, memang benar pada pukul 11.00 WIB, Kamis, 26 Desember 2024 tersebut, yang bersangkutan (AV) masih bertemu di kos-kosan korban. Saat itu saksi (AV) menjelaskan dalam BAP (berita acara pemeriksaan) bahwa terjadi cekcok (dengan korban)," ucap Kombes Budi.
Kombes Budi menyatakan, seusai cekcok, saksi AV meninggalkan tempat kos korban dan pulang ke tempat kosannya. Setelah itu, saksi AV tidak tahu apa yang terjadi terhadap korban.
Dilihat dari timeline, dari jam 11.00 yang bersangkutan (saksi AV) keluar dari tempat kos korban. Kemudian 11.33, korban keluar sendirian menuju kampus UPI, Gedung Gymnasium.
"Saksi DN petugas keamanan kampus juga menyatakan tidak ada orang lain di Gymnasium. Sehingga kami menyimpulkan bahwa korban saat jatuh di lapangan Gymnasium Kampus UPI sedang dalam keadaan sendirian. Tidak ada orang lain," ujar Kapolrestabes.
Ditanya apa yang menyebabkan korban dan mantan kekasih bertengkar, Kombes Budi menuturkan, berdasarkan keterangan AV, masalah asmara. Korban meminta AV kembali menjadi kekasihnya. Tetapi AV menolak.
"Dari bukti chatt WA pukul 12.00 WIB, AV dan korban masih sempat berkomunikasi. AV mengirimkan pesan bahwa antara AV dan korban sudah tidak ada hubungan, hanya teman biasa," tutur Kombes Budi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda