Bung Karno Ramal Masa Depan Indonesia di depan Media Asing Pasca G30S/PKI
Kamis, 12 Desember 2024 - 06:43 WIB
JAKARTA - Presiden Soekarno atau Bung Karno “meramal” negara Indonesia akan memiliki masa depan yang gilang- gemilang. Brilian, kata Bung Karno saat berbicara dengan koresponden Radio Television Suisse Perancis pada tahun 1966.
“Uh, masa depan negaraku? Brilian,” ujar Presiden Soekarno dengan bahasa Perancis yang fasih.
Wawancara Bung Karno dengan media asing itu berlangsung pascameletusnya peristiwa gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Peristiwa G30S/PKI yang menimbulkan guncangan dahsyat politik nasional tidak melunturkan keyakinan Bung Karno akan masa depan Indonesia.
Presiden Soekarno tetap optimistis Indonesia akan menjadi negara yang gilang-gemilang. “Karena negaraku sangat kaya. Karena berada di lokasi geografis yang strategis. Strategis di antara dua benua dan dua samudera,” tambah Bung Karno.
Presiden Soekarno dalam wawancara itu mengemukakan alasan Indonesia punya posisi ekonomi yang strategis. Posisi Politik yang strategis dan militer yang strategis. Indonesia, kata Soekarno, juga memiliki rakyat yang sangat banyak yang pada tahun 1966 itu lebih dari 100 juta.
“Rakyatku sangat pekerja keras. Rakyatku sangat militan. Rakyatku sangat dinamis. Rakyatku sangat bersatu. Bersatu, satu bangsa,” tegas Bung Karno.
“Uh, masa depan negaraku? Brilian,” ujar Presiden Soekarno dengan bahasa Perancis yang fasih.
Wawancara Bung Karno dengan media asing itu berlangsung pascameletusnya peristiwa gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Baca Juga
Peristiwa G30S/PKI yang menimbulkan guncangan dahsyat politik nasional tidak melunturkan keyakinan Bung Karno akan masa depan Indonesia.
Presiden Soekarno tetap optimistis Indonesia akan menjadi negara yang gilang-gemilang. “Karena negaraku sangat kaya. Karena berada di lokasi geografis yang strategis. Strategis di antara dua benua dan dua samudera,” tambah Bung Karno.
Presiden Soekarno dalam wawancara itu mengemukakan alasan Indonesia punya posisi ekonomi yang strategis. Posisi Politik yang strategis dan militer yang strategis. Indonesia, kata Soekarno, juga memiliki rakyat yang sangat banyak yang pada tahun 1966 itu lebih dari 100 juta.
“Rakyatku sangat pekerja keras. Rakyatku sangat militan. Rakyatku sangat dinamis. Rakyatku sangat bersatu. Bersatu, satu bangsa,” tegas Bung Karno.
Lihat Juga :
tulis komentar anda