Surabaya Tambah Dua Tempat Instagramable, Catat Lokasinya

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 22:24 WIB
Taman Mozaik menjadi salah satu tempat instagramable baru di Surabaya. FOTO : SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Di tengah rasa jenuh akibat pandemi COVID-19, Kota Surabaya kini menambah dua tempat instagramable yang bisa mengisi hari dan media sosial warganya.

Tercatat, dua tempat baru yang memanjakan mata itu berupa Taman Mozaik dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Wiyung. Kedua tempat tersebut tidak berjauhan karena terletak di Jalan Wiyung Kecamatan Wiyung, Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, keberadaan Taman Mozaik sebenarnya dibangun untuk menjadi taman kota. Di mana masyarakat dapat berkumpul, olahraga, atau bermain di spot yang instagramable itu. Sehingga ia memastikan taman tersebut harus selalu bersih dan indah.

“Agar semua warga dari berbagai lapisan masyarakat dapat bertemu dalam satu tempat. Kemudian terjadilah komunikasi yang baik antar warga,” kata Risma, Sabtu (29/8/2020).

Selain itu, nantinya akses taman yang baru saja diresmikan tidak hanya satu akses pintu masuk saja. Melainkan akan membongkar tembok yang menjadi sekat. Nantinya ada beberapa akses jalan untuk masuk ke Taman Mozaik. “Kalau sekarang kan keliatannya eksklusif. Tapi sebenarnya tidak. Kita akan buat jalan di situ,” ucapnya.



Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, luas lahan sebesar 5.150 meter persegi itu belum digunakan semuanya. Oleh karena itu, lahan-lahan yang kosong tersebut akan dipergunakan juga, tapi untuk menjaga ketahanan pangan, sehingga nanti akan ditanami berbagai tanaman.

“Ini tidak sampai 2000 meter persegi. Sementara yang masih kosong itu kita gunakan untuk menanam. Karena COVID-19, maka kami tanam tanaman untuk ketahanan pangan,” jelasnya.(Baca juga : Bekas Galian C Jadi Spot Instagramabel dan Wisata Dadakan )

Di kesempatan yang sama, Presiden UCLG Aspac ini menceritakan filosofi mengapa diberi nama Mozaik. Awalnya ia memiliki ide ingin membuat taman yang ada pantulan sinar yang warnanya bermacam-macam. “Jadi berawal dari itu, sekarang di mal-mal menggunakan seperti itu juga kan dengan teknologi modern,” ungkapnya.

Sementara itu, SWK Wiyung berawal saat dirinya melihat banyak penjual makanan yang tak memiliki lahan. Kemudian, ia melihat bangunan yang kala itu adalah rumah dinas lurah yang sudah tidak lagi digunakan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More