Cengkeh Hutan Jadi Komoditas Andalan Masyarakat Amalatu Maluku

Rabu, 09 Oktober 2024 - 07:57 WIB
Lebih jauh Erna mengatakan pengembangan cengke utang di Seram Bagian Barat menghadapi dua tantangan besar.

Pertama proses pengeringan pasca panen masih menjadi tantangan utama bagi para petani. Biji cengke utang yang berukuran lebih besar dan mengandung kadar air tinggi memerlukan waktu pengeringan lebih dari 7 hari, terutama jika masih menggunakan metode tradisional dengan memanfaatkan sinar matahari.

“Program ini berkomitmen membantu para petani dengan menyediakan teknologi pasca panen yang lebih efisien. Salah satu solusi yang direncanakan adalah memperkenalkan teknologi pengeringan buatan yang dapat menjaga kualitas biji cengkih meskipun cuaca tidak mendukung,” katanya.

Tantangan kedua, kata Erna pada ketersediaan bibit dan model pemasaran. Menurutnya bibit cengkeh utang relatif terbatas untuk dibanding luasan lahan pertanian yang ada.

“Pengembangan cengke utang bukan hanya tentang menanam dan memanen, tetapi juga bagaimana menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, Program ini hadir untuk memberikan pendampingan dari segi teknik budidaya, pemanfaatan teknologi, serta membuka akses pasar yang lebih luas,” jelasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content