Riwayat Jembatan Kaliketek Bojonegoro, Tempat Mistis Pembuangan Mayat Simpatisan PKI

Selasa, 01 Oktober 2024 - 09:23 WIB
Potret Jembatan Kaliketek Bojonegoro pada masa lalu. Foto/Dok Komunitas Bojonegoro Tempoe Doeloe
BOJONEGORO - Jejak Partai Komunis Indonesia (PKI) di Bojonegoro tak bisa dilepaskan dari Jembatan Kaliketek, yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo. Konon jembatan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini dibangun dengan memakan tumbal nyawa.

Jembatan Kaliketek sendiri merupakan jalur provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro. Jembatan ini membentang di atas sungai terpanjang di Pulau Jawa yakni Sungai Bengawan Solo.

Ada dua jembatan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro Kota dengan Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Jembatan sisi barat merupakan jembatan baru yang dibangun setelah Jembatan Kaliketek sisi timur.



Jembatan ini baru dibangun karena secara konstruksi dan ruas Jembatan Kaliketek yang kurang lebar. Sementara Jembatan Kaliketek sisi timur sendiri merupakan salah satu peninggalan era kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1914.

Konon nama Jembatan Kaliketek lantaran wilayah yang berada di seberang sungai yang konon dahulu banyak terdapat ‘ketek’ atau kera. Hal ini yang membuat orang-orang sekitar menyebut Jembatan Kaliketek, dan nama itu yang populer dipakai hingga kini.

Cerita-cerita mistis mengiringi jembatan ini selama beroperasi. Pantauan di jembatan ketika malam hari memang suasana sepi dan minim penerangan.

Jembatan ini menjadi akses kendaraan - kendaraan besar, seperti truk dan bus menuju kawasan Kabupaten Tuban atau ke jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), dan menjadi penghubung jalur tengah dan jalur Pantura.



Jalurnya lebar bisa dilalui kendaraan besar di kedua lajurnya. Masing-masing lajur memiliki kurang lebih lebar 6 meter, dengan total lebar lajur sekitar 12 meter. Sementara panjang jembatan baru sisi barat diperkirakan sekitar panjang 800 meter.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content