Kisah Kubilai Khan Murka Hukum Cambuk Tiga Jenderal Mongol usai Kalah dari Majapahit
Senin, 30 September 2024 - 06:10 WIB
Misi utama mereka adalah menundukkan raja Jawa dan membawa Singhasari ke dalam kekuasaan Mongol. Namun, situasi politik di Jawa sudah berubah drastis. Raja Kertanegara telah tewas dalam kudeta yang dilakukan oleh Jayakatwang, penguasa Gelang-Gelang.
Jayakatwang berhasil menggulingkan Singasari dan mendirikan kekuasaannya di Kediri. Raden Wijaya, menantu Kertanegara, melarikan diri dan mendirikan perkampungan baru di wilayah Majapahit.
Dalam kondisi ini, Raden Wijaya melihat peluang untuk memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol. Dengan kecerdikan diplomatisnya, ia berpura-pura tunduk pada Mongol dan meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Jayakatwang, penguasa yang membunuh Kertanegara.
Pasukan Mongol, yang percaya bahwa mereka sedang menyelesaikan misi kekaisaran dengan membantu Raden Wijaya, akhirnya bergabung dengannya. Pada 20 Maret 1293, gabungan pasukan Raden Wijaya dan Mongol menyerang Jayakatwang.
Pertempuran berlangsung sengit di tepi Sungai Brantas. Pasukan Jayakatwang hancur, dengan lebih dari 5.000 prajurit terbunuh, dan Jayakatwang sendiri akhirnya menyerah setelah terkepung di istananya.
Ini tampaknya menjadi kemenangan besar bagi Mongol dan mereka yakin telah menyelesaikan misi mereka di Jawa. Namun, pengkhianatan yang tidak diduga menanti pasukan Mongol. Setelah kemenangan atas Jayakatwang.
Raden Wijaya meminta izin untuk kembali ke Majapahit dengan dalih ingin mempersiapkan upeti bagi Kaisar Mongol, Kubilai Khan. Tanpa mencurigai niat buruk, pasukan Mongol membiarkannya pergi dengan dikawal dua perwira dan 200 prajurit.
Jayakatwang berhasil menggulingkan Singasari dan mendirikan kekuasaannya di Kediri. Raden Wijaya, menantu Kertanegara, melarikan diri dan mendirikan perkampungan baru di wilayah Majapahit.
Dalam kondisi ini, Raden Wijaya melihat peluang untuk memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol. Dengan kecerdikan diplomatisnya, ia berpura-pura tunduk pada Mongol dan meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Jayakatwang, penguasa yang membunuh Kertanegara.
Pasukan Mongol, yang percaya bahwa mereka sedang menyelesaikan misi kekaisaran dengan membantu Raden Wijaya, akhirnya bergabung dengannya. Pada 20 Maret 1293, gabungan pasukan Raden Wijaya dan Mongol menyerang Jayakatwang.
Pertempuran berlangsung sengit di tepi Sungai Brantas. Pasukan Jayakatwang hancur, dengan lebih dari 5.000 prajurit terbunuh, dan Jayakatwang sendiri akhirnya menyerah setelah terkepung di istananya.
Ini tampaknya menjadi kemenangan besar bagi Mongol dan mereka yakin telah menyelesaikan misi mereka di Jawa. Namun, pengkhianatan yang tidak diduga menanti pasukan Mongol. Setelah kemenangan atas Jayakatwang.
Baca Juga
Raden Wijaya meminta izin untuk kembali ke Majapahit dengan dalih ingin mempersiapkan upeti bagi Kaisar Mongol, Kubilai Khan. Tanpa mencurigai niat buruk, pasukan Mongol membiarkannya pergi dengan dikawal dua perwira dan 200 prajurit.
tulis komentar anda