Momen Sultan Mataram Islam Manfaatkan Sunan Giri untuk Kuasai Jawa Timur
Jum'at, 27 September 2024 - 06:44 WIB
KERAJAAN Mataram Islam terus berupaya meminta Jawa bagian timur bergabung dalam kekuasaannya, tapi ditolaknya. Wilayah Pulau Jawa bagian timur memang sebagian besar melepaskan diri ketika terjadi perebutan kekuasaan antara Demak dan Mataram.
Tak ayal, hal ini memicu ada perbedaan antara Jawa bagian tengah dan timur. Maka ketika Mataram dikuasai Panembahan Senopati hasrat meluaskan kekuasaan hingga ke ujung timur Pulau Jawa itu begitu tinggi.
Apalagi ia berhasil mengajak banyak wilayah bergabung dan mengakui kedaulatan Kerajaan Mataram Islam di bawah kekuasaannya.
H.J. De Graaf pada "Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung" mengisahkan Panembahan Senopati berhasil mengajak sebagian besar Jawa Tengah dari selatan sampai utara, mengikuti dia.
Jadi, yang termasuk di dalamnya bukan hanya daerah lama Mataram dan yang terletak di sebelah baratnya, tetapi juga daerah-daerah yang baru tergabung dengan Mataram, seperti Pajang.
Jawa Timur menolak kembali bergabung dengan Kerajaan Mataram Islam di bawah kuasa Panembahan Senopati. Pasalnya Jawa Timur telah melepaskan diri dari Jawa Tengah sebelum peristiwa Pajang yang diperebutkan kekuasaannya antara Demak dan Mataram.
Bahkan dengan Pati pun hubungan kembali terjalin. Orang yang dapat mengajak para pembesar di sebelah utara Pegunungan Kendeng, untuk bekerja sama dengan Mataram dan bergerak ke arah timur, ialah Adipati Mandaraja yang sudah terkenal karena kebijaksanaannya.
Tak ayal, hal ini memicu ada perbedaan antara Jawa bagian tengah dan timur. Maka ketika Mataram dikuasai Panembahan Senopati hasrat meluaskan kekuasaan hingga ke ujung timur Pulau Jawa itu begitu tinggi.
Apalagi ia berhasil mengajak banyak wilayah bergabung dan mengakui kedaulatan Kerajaan Mataram Islam di bawah kekuasaannya.
Baca Juga
H.J. De Graaf pada "Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung" mengisahkan Panembahan Senopati berhasil mengajak sebagian besar Jawa Tengah dari selatan sampai utara, mengikuti dia.
Jadi, yang termasuk di dalamnya bukan hanya daerah lama Mataram dan yang terletak di sebelah baratnya, tetapi juga daerah-daerah yang baru tergabung dengan Mataram, seperti Pajang.
Jawa Timur menolak kembali bergabung dengan Kerajaan Mataram Islam di bawah kuasa Panembahan Senopati. Pasalnya Jawa Timur telah melepaskan diri dari Jawa Tengah sebelum peristiwa Pajang yang diperebutkan kekuasaannya antara Demak dan Mataram.
Bahkan dengan Pati pun hubungan kembali terjalin. Orang yang dapat mengajak para pembesar di sebelah utara Pegunungan Kendeng, untuk bekerja sama dengan Mataram dan bergerak ke arah timur, ialah Adipati Mandaraja yang sudah terkenal karena kebijaksanaannya.
Baca Juga
tulis komentar anda