Daging Kelinci Bisa Jadi Alternatif Sumber Protein Unggulan
Kamis, 27 Agustus 2020 - 14:56 WIB
MANADO - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Steivie Karouw mengatakan, kelinci bisa menjadi alternatif sumber protein unggulan di perkotaan dan sudah dikembangkan oleh BPTP sekitar enam bulan.
"Dari awalnya enam ekor yang kami budidayakan sekarang sudah berkembang menjadi 58 ekor," kata Steivie, Kamis (27/8/2020).
Jenis kelinci yang dibudidayakan di BPTP merupakan kelinci jenis New Zealand dan Satin. Beternak kelinci pedaging sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan karena dapat dibudidayakan pada lahan terbatas.
Pengembangan budidaya kelinci dapat menjadi sumber penghasilan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Kami jual sepasang kelinci dewasa seharga Rp500 ribu dan untuk sepasang kelinci remaja seharga Rp250 ribu," katanya.
Lebih lanjut Steivie mengatakan bahwa sebelum kelinci dibeli, pihaknya terlebih dahulu akan menyuntikkan vaksin supaya aman.
"Kami juga berikan petunjuk teknis bagaimana memelihara kelinci dengan baik, makanannya apa, cara memeliharanya bagaimana," pungkas Steivie.
Rita Novarianto selaku penyuluh pertanian madya menambahkan, dengan berat 1,5 Kilogram daging kelinci sudah layak dikonsumsi atau diolah menjadi berbagai macam makanan.
"Untuk makanannya kita bisa memanfaatkan pekarangan yang ada dengan tanaman sayuran tetapi kita juga menambahkan konsentrat. Dalam proses pemeliharaan juga jangan mengabaikan kesehatan ternak," terangnya.
"Dari awalnya enam ekor yang kami budidayakan sekarang sudah berkembang menjadi 58 ekor," kata Steivie, Kamis (27/8/2020).
Jenis kelinci yang dibudidayakan di BPTP merupakan kelinci jenis New Zealand dan Satin. Beternak kelinci pedaging sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan karena dapat dibudidayakan pada lahan terbatas.
Pengembangan budidaya kelinci dapat menjadi sumber penghasilan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Kami jual sepasang kelinci dewasa seharga Rp500 ribu dan untuk sepasang kelinci remaja seharga Rp250 ribu," katanya.
Lebih lanjut Steivie mengatakan bahwa sebelum kelinci dibeli, pihaknya terlebih dahulu akan menyuntikkan vaksin supaya aman.
"Kami juga berikan petunjuk teknis bagaimana memelihara kelinci dengan baik, makanannya apa, cara memeliharanya bagaimana," pungkas Steivie.
Rita Novarianto selaku penyuluh pertanian madya menambahkan, dengan berat 1,5 Kilogram daging kelinci sudah layak dikonsumsi atau diolah menjadi berbagai macam makanan.
"Untuk makanannya kita bisa memanfaatkan pekarangan yang ada dengan tanaman sayuran tetapi kita juga menambahkan konsentrat. Dalam proses pemeliharaan juga jangan mengabaikan kesehatan ternak," terangnya.
tulis komentar anda