Humanity Food Truck Salurkan Makanan Siap Saji ke Pengungsi Banjir Lutra
Kamis, 27 Agustus 2020 - 14:27 WIB
LUWU UTARA - Humanity Food Truck kembali menyapa para pengungsi banjir bandang di Luwu Utara (Lutra). Tepatnya di Kelurahan Baliase, Kecamatan Masamba, ratusan paket makanan siap saji didistribusikan di 13 titik lokasi pengungsian hingga hari ini Kamis (27/8/2020).
“Kami mendistribusian sebanyak 600 porsi makanan siap saji kepada para warga yang mengungsi di beberapa lokasi yang berada di sekitar Humanity Food Truck. Alhamdulillah, pendistribusian berjalan dengan lancar dan para warga sangat merasa terbantu dengan bantuan makanan yang bergizi, amanah zakat dermawan yang disalurkan melalui Global Zakat-ACT ini,” ujar Sandi Alam dari Tim Humanity Food Truck di lokasi, seperti dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Hingga saat ini, menurut Sandi masih ada sekitar 14.000 jiwa terdampak banjir yang mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Mereka telah menempati tenda-tenda pengungsian semenjak 50 hari yang lalu, sesaat setelah banjir bandang menerjang Lutra.
“Para penyintas belum bisa kembali ke rumah mereka sampai sekarang. Ada lebih dari 2.000 rumah mereka rusak akibat terjangan banjir dan tak bisa dihuni lagi. Belum lagi fasilitas-fasilitas lainnya seperti sekolah, tempat ibadah, klinik dan lain sebagainya,” jelas Sandi.
“Kami mendistribusian sebanyak 600 porsi makanan siap saji kepada para warga yang mengungsi di beberapa lokasi yang berada di sekitar Humanity Food Truck. Alhamdulillah, pendistribusian berjalan dengan lancar dan para warga sangat merasa terbantu dengan bantuan makanan yang bergizi, amanah zakat dermawan yang disalurkan melalui Global Zakat-ACT ini,” ujar Sandi Alam dari Tim Humanity Food Truck di lokasi, seperti dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Hingga saat ini, menurut Sandi masih ada sekitar 14.000 jiwa terdampak banjir yang mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Mereka telah menempati tenda-tenda pengungsian semenjak 50 hari yang lalu, sesaat setelah banjir bandang menerjang Lutra.
“Para penyintas belum bisa kembali ke rumah mereka sampai sekarang. Ada lebih dari 2.000 rumah mereka rusak akibat terjangan banjir dan tak bisa dihuni lagi. Belum lagi fasilitas-fasilitas lainnya seperti sekolah, tempat ibadah, klinik dan lain sebagainya,” jelas Sandi.
tulis komentar anda